Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Deddy Corbuzier Batasi Olahraga Agar Tak Berlebihan

Kompas.com - 26/02/2020, 15:31 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski dikenal sebagai pribadi yang rutin berolahraga, presenter Deddy Corbuzier rupanya cukup ketat membatasi kegiatan yang satu ini.

Bagi Deddy, olahraga sangat penting, namun tak kalah penting untuk membatasi agar tubuh tak bekerja terlalu keras.

"Penting banget membatasi olahraga pada saat capek, bagaimana pun tubuh enggak boleh dikasih terlalu keras."

Baca juga: Kenali, 5 Tipe Orang yang Tak Cocok untuk Lakukan Latihan HIIT

Hal itu diungkapkan Deddy ketika menghadiri peluncuran kampanye Under Armour "the Only Way is Through" dan sepatu Under Armour HOVR Machina di Senayan City, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Ada beberapa kebiasaan yang dilakukan Deddy untuk membatasi olahraganya agar tidak berlebihan.

Pertama, dengan memanfaatkan teknologi misalnya penggunaan jam tangan pintar (smartwatch) yang bisa mendeteksi kondisi fisik penggunanya.

Tak hanya smartwatch, sepatu dengan teknologi sejenis juga bisa membantu.

Deddy menyinggung sepatu terbaru Under Armour, HOVR Machina yang bisa terhubung ke ponsel pintar melalui chip bluetooth yang tertanam di sepatu.

Baca juga: Cetak Rekor, Bocah 9 Tahun Angkat Beban 104 Kg

Cara itu bisa membantu mengingatkan kita untuk berhenti ketika tubuh sudah terlalu lelah.

"Kalau kurang tidur jangan latihan, kalau badan nggak enak jangan latihan. Hal-hal kayak gitu penting banget," tutur mantan mentalis itu.

Pilihan jenis olahraga juga menjadi faktor pengontrol lainnya.

Deddy lebih suka melakukan angkat beban karena merupakan olahraga yang bisa dikontrol sendiri serta tidak bergantung pada orang lain.

Berbeda dengan olahraga permainan, seperti futsal, sepak bola, basket dan lainnya yang dianggap lebih kompetitif.

Ia memandang, olahraga yang kompetitif cenderung membuat individunya kerap memaksakan diri meskipun sudah lelah.

Baca juga: Merasa Terhukum Saat Lakukan HIIT? Coba Olahraga Intensitas Rendah

"Kalau angkat beban, saya capek ya saya taruh. Istirahat dulu baru angkat lagi. Kalau futsal kadang enggak bisa berhenti atau tidak tahu kalau lagi capek," kata Deddy.

Bahaya olahraga saat kelelahan

Olahraga memang bisa membawa dampak positif bagi kesehatan.

Namun, olahraga yang dilakukan dalam kondisi tubuh kelelahan atau kurang istirahat justru akan membawa dampak buruk.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, instruktur zumba dan owner Sana Studio, Laila  Munaf sempat memberikan pandangannya.

Dia mengatakan, olahraga yang dilakukan saat tubuh berada dalam kondisi kelelahan dapat menaikkan detak jantung menjadi sangat tinggi, sekali pun gerakan yang dilakukan terbilang sederhana.

Baca juga: Mana yang Paling Efektif, Sprint, HIIT atau Lari Intensitas Moderat?

Apalagi, jika orang tersebut sudah bangun sejak subuh untuk beraktivitas dan melakukan olahraga di malam hari.

Selain berakibat pada jantung, memaksakan olahraga ketika kondisi tubuh tidak bugar juga bisa meningkatkan risiko cedera.

"Kalau badan tidak fit, otot yang biasanya kuat (bisa) menjadi tidak kuat lalu keseleo, lah, punggung tidak enak, pingsan juga bisa, kurang oksigen ke kepala, jantung mendadak berhenti juga mungkin," kata Laila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com