Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Baby Blues, Sindrom yang Diduga Picu Ibu Bunuh Bayi Sendiri

Kompas.com - 27/02/2020, 11:05 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Depresi pada ibu pasca-kelahiran bisa dari yang ringan hingga berat, dengan pemicunya bisa datang dari gabungan antara fisik, psikologis, dan psikososial.

Baca juga: Menyiapkan Diri Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan

Gejala yang muncul melebihi kondisi baby blues, yaitu seorang ibu akan mulai mudah tersinggung, kehilangan nafsu makan, atau sering menangis.

Ibu yang mengalami gangguan semacam ini pun biasanya kehilangan minat terhadap diri sendiri dan bayi.

Mereka kerap berbicara sendiri, hingga puncaknya, mulai muncul pikiran untuk melukai bayi dan diri sendiri.

"Jadi kalau ibu sampai membunuh bayinya itu bukan lagi disebut baby blues," kata Nuzulia.

Namun, menurut dia, ibu yang melukai bayi atau diri sendiri juga tak selalu karena depresi pasca-kelahiran. Bisa jadi karena psikosis atau gangguan jiwa.

Yang pasti, dalam kondisi semacam ini ibu tentu membutuhkan pertolongan psikiater.

Untuk itu, orang-orang di sekitar ibu, mulai dari suami, keluarga, teman, hingga tetangga sebaiknya mengerti kemungkinan ibu mengalami baby blues atau pun depresi pasca-kelahiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com