Orangtua adalah guru dan panutan pertama anak. Jadi, ketika orangtua tidak cukup mencintai diri sendiri, itu dapat dengan cepat berdampak pada perilaku anak tanpa mungkin kamu menyadarinya.
Ketika kamu terus-menerus menyalahkan diri sendiri karena atribut fisik dan mental, anak-anak juga pasti akan belajar hal yang sama.
Jika kamu ingin anak percaya diri dengan apa yang mereka miliki, kamu harus mulai menanamkan nilai-nilai yang sama pada mereka.
Tidak jarang anak yang mengeluh bahwa mereka tidak berbagi segalanya dengan orang tua mereka, karena bercerita pada orangtua akan membuat mereka berakhir dimarahi.
Padahal, penting bagi orangtua untuk berbicara BERSAMA anak-anaknya, bukan hanya berbicara KEPADA mereka.
Ketika kamu sebagai orangtua menutup telinga terhadap penjelasan dan permohonan anak, kamu sama saja seperti mengusir mereka.
Baca juga: Benarkah Pola Asuh Helicopter Parenting Buruk untuk Anak?
Mengasuh anak jauh lebih rumit dan bertanggung jawab. Jadi, jika menjadi 'sahabat' dengan anak sudah cukup untuk memastikan bahwa mereka akan menjadi manusia yang fungsional, hidup kita akan jauh lebih mudah.
Sayangnya tidak. Bagian dari peran kita sebagai orang tua adalah membimbing, mengajar, melatih, dan kadang-kadang memarahi anak.
Kita tidak dapat melakukan semua itu dengan menjadi sahabat terbaik anak. Sebagai orangtua, kita tentu harus bisa bersikap ramah, tetapi bukan memposisikan diri sebagai sahabat bagi anak.
Baca juga: Saling Mendukung Sesama Ibu Lewat Aplikasi Parenting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.