Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 4 Risiko Kesehatan akibat Sering Menahan Kencing

Kompas.com - 28/02/2020, 08:16 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang -sengaja atau tidak, terbiasa menahan buang air kecil pada situasi-situasi tertentu. Misalnya, saat berada di tengah rapat atau di kendaraan umum.

Sebagian orang tentu pernah menahan buang air kecil terlalu lama, hingga kandung kemih terasa penuh dan kian sulit untuk ditahan.

Meski kondisi ini bisa dikategorikan normal oleh kebanyakan orang, namun sebaiknya kita tidak melakukannya terlalu sering. Sebab, hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga: 9 Penyebab Urine Berbau, Tanda Dehidrasi hingga Diabetes

Kandung kemih yang sehat bisa menahan sekitar 400-500 mililiter urine atau sekitar dua gelas, sebelum mencapai kapasitas maksimalnya.

Menahan "pipis" pada dasarnya tidak berbahaya karena kapasitas kandung kemih bisa menyesuaikan. Namun, tidak disarankan untuk menjadikan ini sebagai kebiasaan.

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berbau Tak Sedap

Lalu, apa yang terjadi jika kita menahan kencing terlalu sering?

1. Inkontinensia urine

Penting untuk dipahami bahwa jika kita tidak buang air kecil secara teratur, kandung kemih bisa mulai mengalami atrofi atau melemah.

Akibatnya, kita bisa mengalami inkontinensia urine. Ini menyebabkan kebocoran urine yang tidak disengaja.

Baca juga: Seberapa Banyak Urine di Kolam Renang Umum?

2. Infeksi saluran kemih (ISK)

Sering menahan buang air kecil dapat menyebabkan infeksi saluran kemih karena bakteri dapat mulai berkembang biak.

Risiko terkena ISK juga tinggi jika kita tidak meminum cukup air. Jika kita merasa sering menahan buang air, cobalah periksa tanda dan gejala ISK berikut:

  • Sensasi terbakar yang tajam saat buang air kecil.
  • Urine tidak berwarna atau urine berdarah.
  • Nyeri di perut bagian bawah.
  • Urine berbau busuk.

3. Kandung kemih meregang

Kebiasaan menahan kencing untuk jangka waktu yang lebih lama bisa menyebabkan kandung kemih meregang.

Jika hal itu terjadi, kita mungkin akan mengalami kesulitan saat buang air kecil, dan muncul keinginan buang air kecil secara konstan.

Baca juga: Kencing di Shower, Bagaimana Dampaknya Bagi Kesehatan?

Kita juga dapat mengalami inkontinensia urine.

4. Retensi urine

Kebiasaan menahan buang air kecil juga dapat menyebabkan retensi urine.

Ini adalah kondisi di mana kandung kemih tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya karena tersumbatnya aliran urine yang bebas melalui kandung kemih dan uretra.

Frekuensi buang air kecil sebetulnya berbeda bagi setiap orang.

Orang-orang yang tergolong sehat biasanya buang air kecil sebanyak 4-10 kali per hari, namun rata-rata melakukannya 6-8 kali per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com