KOMPAS.com - Kesepakatan antara Liverpool dan Nike telah tercapai. Hitung mundur pun telah dimulai. Per 1 Juni 2020, Nike akan menjadi penyedia kit resmi Liverpool Football Club.
Redaksi Liverpool.com mengaku sudah sempat melihat konsep jersey yang dibuat pabrikan asal Oregon, Amerika Serikat tersebut.
Berita tentang kesepakatan besar ini sebelumnya sempat menghadapi banyak keriuhan. Namun ini sekaligus menjadi momen "PR" yang positif dan langka bagi Nike dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Usai New Balance, Akankah Liverpool Pakai Jersey Pasaran dengan Nike
Memang, tahun 2019 bukan tahun yang terbaik bagi Nike. Salah satunya dengan, terbongkarnya skandal Alberto Salazar, dalam investigasi Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA).
Tim pelatihan Proyek Oregon di Portland yang dikelola Salazar, dan mendapat dukungan finansial dari Nike, terbukti "mengatur dan memfasilitasi perilaku doping yang dilarang".
USADA sempat menyelidiki potensi pelanggaran doping, Salazar saat tengah melatih Mo Farah yang dia antarkan menjadi juara Olimpiade empat kali.
Baca juga: New Balance Rilis Koleksi Perayaan Kesuksesan Liverpool di Eropa
Bahkan, Nike sampai harus menutup Oregon Project, setelah hukuman skorsing empat tahun terhadap Salazar. Tak hanya itu, Nike juga menutup situs resmi Nike Oregon Project.
Lalu, sebuah film dokumenter di BBC memberi perhatian lebih pada Salazar.
Itu berarti sorotan sekali lagi jatuh pada Nike, hingga menempatkan mereka sebagai pihak yang membutuhkan sokongan "PR". Di situlah Liverpool masuk.
Apalagi di kancah Liga Premier, Inggris dalam beberapa tahun terakhir, Nike terlihat dari sisi prestasi. Demikian bunyi ulasan yang dikutip dari laman Liverpool.com.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.