KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun Chyanne Bevan dan juga keluarganya percaya, berat badan berlebih yang dialami Chyanne dipicu oleh kelainan pola makan.
Lalu tak hanya itu, banyak orang di jalan yang mencemooh perempuan asal Selandia Baru itu dengan sebutan pemalas dan gendut.
Namun segala masalah itu tak menyurutkan niat mantan cheerleader tersebut untuk berlatih hingga empat kali seminggu di pusat kebugaran.
Dia juga menjalani diet ketat, untuk mencapai bentuk tubuh ideal.
Baca juga: Minum 2 Gelas Air Sebelum Makan Bantu Turunkan Berat Badan
Namun kenyataan langsung berubah ketika dia didiagnosis mengalami keadaan serius terkait masalah berat badannya. Peristiwa itu terjadi sekitar tiga tahun lalu.
Dari sanalah baru terungkap, mengapa tubuh Chyanne kian tambun meski sudah diet dan rutin berolahraga.
Perubahan bentuk Chyanne, kesehatan yang buruk, dan perubahan suasana hati adalah akibat dari sindrom cushing.
Disebutkan, perubahan bentuk tubuh Chyanne, dengan kondisi kesehatan yang buruk, serta masalah suasana hati yang labil adalah dampak dari sindrom tadi.
Cushing syndrome atau hiperkortisolisme adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon kortisol di dalam tubuh.
Kortisol adalah salah satu jenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal terletak di atas masing-masing ginjal.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Batu Ginjal dan Kapan Harus Bertemu Dokter
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.