Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2020, 08:54 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Menurut studi terhadap 99 pasien positif corona di Wuhan ditemukan, mayoritas pasien ke dokter karena mengalami demam dan batuk, dan beberapa mengeluh sesak napas atau nyeri otot.

Memang Covid-19 tidak boleh diremehkan karena pada kasus yang kritis bisa menyebabkan kematian. Walau begitu, pada infeksi yang ringan, virusnya akan “sembuh sendiri”.

“Gejalanya akan hilang sendiri, sama seperti flu atau salesma,” kata Dr.Jin.

Hal tersebut juga berarti bisa saja orang yang sebenarnya terinfeksi corona masih beraktivitas seperti biasa; bepergian, melakukan kontak dekat dengan orang lain, dan menyebarkan virusnya tanpa ada yang tahu.

Baca juga: Kelompok yang Paling Rentan jika Tertular Virus Covid-19

Dari fenomena tersebut para ahli memperkirakan akan ada dua kemungkinan dari wabah Covid-19 ini, yaitu lama-lama akan tidak menular lagi atau virusnya mati, sama seperti SARS.

Alternatif lain, Covid-19 ini akan hidup bersama manusia, kadang hilang dan timbul sesuai musim, sama seperti influenza.

“Dalam situasi tersebut, orang harus belajar untuk hidup bersama virusnya dan terkadang akan menimbulkan gejala, tetapi lama-kelamaan virusnya akan kehilangan bahayanya. Seiring waktu para ilmuwan juga bisa mengembangkan vaksinnya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com