Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2020, 12:38 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Sarapan atau makan pagi telah lama dianggap sebagai makanan terpenting saat memulai hari.

Apa yang kita makan dan minum setelah bangun tidur, terbukti berdampak besar pada kinerja kognitif, suasana hati, dan tingkat energi sepanjang hari.

Penelitian terbaru dari Endocrine Society menunjukkan, sarapan memainkan peran lebih besar dalam kesehatan secara keseluruhan dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: Sarapan Bantu Bakar Kalori hingga Dua Kali Lipat, Benarkah?

Orang yang makan sarapan besar membakar kalori dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang makan malam dalam porsi lebih besar.

Demikian kesimpulan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism.

Mereka yang sarapan besar juga lebih sedikit mengidamkan makanan, terutama untuk makanan manis, serta mempunyai kadar gula darah dan insulin yang lebih sehat.

Baca juga: Olahraga Sebelum Sarapan Efektif Membakar Lemak

Metabolisme orang lebih aktif setelah sarapan

Dalam penelitan ini, selama tiga hari, para peneliti mengevaluasi 16 pria yang berganti-ganti sarapan rendah kalori dan makan malam tinggi kalori, serta sebaliknya.

Lalu, thermogenesis yang dipicu oleh diet (DIT-diet induced thermogenesis) --ukuran seberapa baik tubuh melakukan metabolisme makanan-- darai setiap partisipan dimonitor.

Pemantauan terkait rasa lapar secara keseluruhan, kadar glukosa darah, dan mengidam makanan manis.

Para peneliti menemukan, rata-rata DIT peserta 2,5 kali lebih tinggi setelah sarapan dibandingkan makan malam.

Jadi, pada dasarnya ini menunjukkan metabolisme orang lebih aktif seusai makan pagi.

Baca juga: Diet Sarapan Pisang Ala Jepang, Benarkah Bisa Berhasil?

Selain itu, mengonsumsi sarapan tinggi kalori dikaitkan dengan rasa lapar dan mengidam makanan manis yang lebih rendah.

Dibandingkan sarapan yang lebih kaya asupan, sarapan rendah kalori cenderung menyebabkan kita ingin memakan camilan setelahnya.

Menurut peneliti, mereka yang sedikit makan saat sarapan, cenderung makan lebih banyak di malam hari.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com