"Kebanyakan orang menyentuh wajah mereka tanpa berpikir. Mereka mengusap mata atau menggigit bibir ketika mereka bingung atau menggigit kuku saat gugup," kata Paul Hokemeyer, psikoterapis yang berbasis di New York dan penulis Fragile Power.
Cobalah sadar akan kebiasaan kita dan identifikasi pemicu kita untuk mengambil jeda antara motivasi dan tindakan.
"Ini adalah kunci memperhatikan waktu dan tempat untuk menyentuh wajah kita," kata Paul DePompo, psikolog klinis dan pendiri Cognitive Behavioral Therapy Institute of Southern California.
Coba sentuh sesuatu yang lain
Tangan yang bebas bisa menjadi tangan yang berkeliaran. Karena kita cenderung menyentuh wajah ketika melakukan hal-hal seperti membaca atau menonton televisi, kita harus menyibukkan tangan dengan sesuatu yang lain."
Cara terbaik menghentikan kebiasaan menyentuh wajah adalah menggantinya dengan sesuatu yang tidak sesuai, kata Denise Cummins, ilmuwan kognitif yang meneliti pemikiran dan pengambilan keputusan.
"Jika kita biasanya menyandarkan wajah di tangan, cobalah ganti kebiasaan dengan memegang sesuatu, atau letakkan tangan di atas lengan kita," kata Cummins.
Ganti satu perilaku menenangkan seperti menyentuh wajah dengan tindakan seperti meremas "bola stres."
DePompo menyarankan agar kita menempatkan mainan kecil, dan benda lain di tempat di mana kita paling mungkin menyentuh wajah, seperti mobil, wastafel di kamar mandi, dan meja. Pastikan pula mencuci objek atau barang-barang tersebut secara teratur.
Baca juga: Kelompok yang Paling Rentan jika Tertular Virus Covid-19
Buat menjadi tidak nyaman
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.