Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Hand Sanitizer Sendiri Belum Tentu Efektif, Apa Alasannya?

Kompas.com - 05/03/2020, 11:12 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Seiring dengan meningkatkan kekhawatiran akan penyebaran virus corona, mendapatkan masker dan virus corona menjadi hal yang lebih sulit daripada biasanya.

Permintaan yang tinggi ini membuat dua barang tersebut langka di pasaran.

Meski mencuci tangan dengan air dan sabun dinilai masih menjadi cara paling efektif untuk mencegah virus, banyak orang juga mengandalkan hand sanitizer untuk digunakan ketika bepergian dan sulit akses air.

Kondisi itu membuat banyak resep hand sanitizer beredar di media sosial.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sendiri menyarankan menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol (ethanol/ethyl alcohol) ketika tidak ada sabun dan air.

Di beberapa resep yang muncul di internet, dikatakan bahwa hand sanitizer bisa dibuat dengan campuran alkohol, minyak esensial (essential oil) dan gel aloe vera.

Meski begitu, Direktur Kesehatan, Kecantikan dan Ilmu Lingkungan di Good Housekeeping Institute, Birnur Aral, PhD memperingatkan, metode ini belum tentu aman dan efektif.

Misalnya, sebuah resep populer yang beredar secara online menyarankan penggunaan 2/3 gelas dari 99 persen alkohol gosok (isopropil alkohol) atau etanol (etil alkohol atau alkohol) sebagai bahan aktif utama antimikroba, menghasilkan sekitar 66 persen kandungan aktif dalam produk akhir.

Namun, dalam aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang mengatur kategori produk pembersih tangan dinyatakan bahwa kadar minimum yang disarankan untuk alkohol isopropil adalah 70 persen dalam produk akhir, dibandingkan dengan minimum 60 persen untuk etil alkohol.

Jadi, menggunakan isopropil alkohol sesuai resep tersebut akan kurang dari 70 persen seperti yang disarankan.

Jika etanol digunakan sebagai gantinya, resep secara teoritis harus memenuhi minimum 60 persen yang diperlukan oleh aturan FDA.

Selain itu, beberapa resep memasukkan minyak atsiri, tetapi jumlahnya mungkin tidak signifikan untuk memerangi virus.

"Ini semua mengingatkan kita bahwa kita bukan apoteker dan kita mungkin harus meninggalkan ide untuk membuat hand sanitizer sendiri. Biarkan produsen yang berlisensi yang membuatnya," kata Aral.

Sementara itu, Kepala Medis WebMD, John Whyte, MD mengatakan bahwa pengukuran yang ceroboh atau keterampilan matematika yang buruk dapat menyebabkan hasil yang juga buruk.

"Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa orang tidak mengikuti petunjuk dengan tepat, sehingga membuat versi buatan mereka kurang atau tidak efektif," katanya.

Whyte mengatakan, dirinya hanya akan membuat hand sanitizer sendiri jika benar-benar tidak bisa mendapatkan air dan sabun. Sebab, mencuci tangan masih menjadi cara yang paling efektif untuk melindungi penyebaran virus.

Baca juga: Cegah Corona, Cuci Tangan Lebih Efektif Dibanding Hand Sanitizer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com