Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2020, 12:15 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Masker dan cairan antiseptik pembersih tangan menjadi benda yang paling laris diburu masyarakat menyusul pengumuman ada dua warga negara Indonesia yang positif terinfeksi virus corona. Keadaan ini ditemui di hampir semua tempat.

Karena kelangkaan masker masih berlanjut, banyak orang yang khawatir tertular corona mulai menciptakan masker penutup hidung sendiri di rumah.

Beberapa masker DIY (do it yourself) ini terbuat dari handuk kertas dan karet gelang, kain, serta tisu toilet. Namun, apakah masker ini efektif?

"Masker buatan sendiri tidak terlalu protektif dan secara paradoks meningkatkan risiko infeksi jika orang menyentuh wajah mereka dan memiliki rasa aman yang salah," kata Amesh A. Adalja, M.D., peneliti di Johns Hopkins Center for Health Security.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto beberapa waktu lalu juga menegaskan bahwa pemakaian masker sebenarnya hanya untuk orang yang sakit. Ia mengimbau agar orang yang sehat tidak usah memakai masker. 

"Tetap keputusannya dari WHO yang sakit yang pakai masker. Yang sehat enggak usah. Kenapa? Karena apa? Kalau yang sehat pakai juga percuma, dia nanti megang-megang tangannya dan sebagainya. Tetap saja bisa kena," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Mengungkap Mitos Virus Corona Lewat Fakta Sebenarnya

Virus bisa menjadi ancaman apabila mengenai mata, hidung, atau mulut seseorang. Karena itu, WHO merekomendasikan untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin serta sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau dengan cairan antiseptik.

 

Selain itu, hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung sebelum mencuci tangan.

Dengan risiko itu, WHO merekomendasikan penggunaan masker bagi orang yang sedang tidak sehat, orang yang menunjukkan gejala Covid-19, serta pihak yang merawat pasien penderita.

Meski begitu, menurut WHO, sebenarnya orang yang tidak demam dan batuk tidak perlu mengenakan masker.

Ditambah lagi, masker medis kain yang dibuat sendiri bukan jenis masker yang terbukti efektif. Jenis masker yang efektif mengurangi paparan partikel udara secara drastis disebut respirator N-95, yang harus pas dengan wajah kita.

Tanpa segel, bahkan efek respirator N-95, seperti masker medis buatan sendiri, dapat meningkatkan risiko infeksi.

Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Bisa Hidup di Permukaan Benda?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com