Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Lemah dan Lemas Bisa Jadi Tanda Kehilangan Massa Otot

Kompas.com - 05/03/2020, 17:53 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, massa otot akan menurun secara bertahap.

Penelitian yang dipublikasikan di Japan Geriatrics Society pada 2013 menunjukkan, usia 40 tahun adalah awal di mana orang dewasa akan kehilangan massa otot maksimal sebanyak 8 persen setiap dekadenya.

Massa otot yang hilang berpotensi meningkat menjadi 15 persen setelah menginjak usia 70 tahun.

Namun, kehilangan massa otot bisa terjadi karena faktor lain selain faktor usia.

Konsultan geriatri, Dr. dr. C Heriawan Soejono, Sp.PD, K. Ger, M.Epid menyebutkan beberapa di antaranya adalah karena sakit berat, kurang olahraga, dan kurangnya asupan protein.

Heriawan menyebutkan beberapa gejala awal terjadinya masalah otot antara lain rasa lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik.

"Otot berfungsi untuk menjaga postur tubuh dan melakukan aktivitas normal. Selama kita masih bisa melakukannya berarti kita masih baik."

Hal itu diungkapkan oleh Heriawan saat ditemui seusai Ensure Press Launch di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Kehilangan massa otot yang paling jelas, terutama terjadi di usia lanjut usia, adalah menurunnya kualitas hidup karena mengalami imobilitas atau kesulitan bergerak dan membuat seseorang tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri.

"Belum lagi penyakit akibat tidak bisa bergerak, bisa menyebabkan infeksi paru, luka tekan, sendi-sendi akan kaku tidak bisa digerakkan, tekanan darah turun, otot mengecil," katanya.

Konsultan geriatri, Dr. dr. C Heriawan Soejono, Sp.PD, K. Ger, M.Epid.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Konsultan geriatri, Dr. dr. C Heriawan Soejono, Sp.PD, K. Ger, M.Epid.
Namun, kehilangan massa otot bisa dicegah dengan dua cara, antara lain:

1. Memperhatikan asupan nutrisi

Pastikan asupan nutrisi mencukupi. Mulai dari makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), mikronutrien (vitamin, mineral), serat, dan cairan.

Pastikan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tubuh, sekitar 1.500 kalori per hari, bergantung beberapa faktor seperti jenis kelamin, berat badan, aktivitas fisik, dan lainnya.

"Dari jumlah maupun kualitas asupan makanan harus baik," kata Heriawan.

2. Olahraga

Untuk lansia, ada empat jenis latihan yang bisa dilakukan, yaitu latihan ketahanan, latihan kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi.

Pilihlah jenis olahraga intensitas sedang dan lakukan secara rutin, misalnya dua hingga tiga kali dalam seminggu.

Bagi lansia yang sudah tidak kuat berdiri atau mengalami masalah keseimbangan, olahraga peregangan otot sambil duduk juga bisa dilakukan.

Hal yang terpenting, kata Heriawan, lakukan olahraga dengan intensitas bertahap.

"Yang penting menjaga kualitas otot agar tetap aktif. Di umur tersebut kita harus jamin tubuh dalam kondisi yang baik dan tidak menjadi beban," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com