Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2020, 20:12 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber WebMD

KOMPAS.com – Susu sapi bukan cuma lezat dan menyehatkan karena kandungan kalsium dan proteinnya, tapi ternyata ada risiko yang mengintai di balik “minuman sehat” ini. Menurut studi terbaru, konsumsi susu bisa meningkatkan risiko kanker.

Temuan yang membawa dilema itu disimpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh profesor nutrisi dan epidemiologi dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, Walter Willett.

Menurutnya, konsumsi susu terlalu banyak bisa membahayakan tubuh dan juga planet bumi.

“Jika kita ingin merekomendasikan sesuatu, seharusnya berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Rekomendasi dasar asupan kalsium menurut saya secara fundamental kurang kuat,” kata Willet.

Dia melakukan kajian terhadap manfaat dan risiko konsumsi susu dan hasilnya dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine.

Baca juga: Mengapa Susu Segar Lebih Berkualitas daripada Susu Bubuk

Sementara itu, studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Loma Linda University Health menyebutkan, konsumsi susu dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada perempuan sampai 80 persen, tergantung pada jumlah yang diasup.

Profesor epidemiologi Elizabeth Jacobs PhD yang melakukan kajian pada rekomendasi asupan susu di Amerika mengatakan, seharusnya susu dan produk turunannya dimasukkan dalam kelompok makanan terpisah. Selama ini susu berada dalam satu kategori dalam protein di piramida makanan.

“Kami tidak mengatakan minum susu itu berbahaya atau membahayakan, apalagi di Amerika saja masih banyak orang yang konsumsi susunya jauh dari rekomendasi,” kata Jacobs.

Dibantah

Tidak semua pakar setuju dengan temuan tersebut. Dalam pernyataannya, Dewan Susu Nasional AS, yang mewakili peternak sapi perah, mengatakan bahwa kajian yang dilakukan oleh Willet itu merupakan bukti yang kuat.

“Susu dan produk turunannya merupakan bagian dari pola makan seimbang dan memberikan nutrisi yang penting bagi manusia, planet, dan masyarkat,” kata ketua bidang sains di National Dairy Council, Gregory Miller Ph.D dalam pernyataannya.

Selain menyehatkan tulang, asupan susu juga terbukti dapat membantu program penurunan berat badan.

Ilustrasi shutterstock Ilustrasi

Penelitian lain juga mengungkap, produk susu dapat mengontrol tekanan darah, tetapi hanya jika orang tersebut mengadopsi pola makan yang sehat secara keseluruhan.

Secara umum, konsumsi susu bagi kesehatan memang ada manfaat dan sisi negatifnya. Mengenai bahaya kanker, menurut Willet, memang penelitian tidak menyebut susu menyebabkan kanker.

Demikian juga dengan kaitan antara usia harapan hidup dan asupan susu. Studi-studi yang ada hanya menemukan kaitan, bukan sebab akibat.

Baca juga: Susu Rendah Lemak Mampu Memperlambat Penuaan

Jika demikian, menurut pakar nutrisi dan ilmu makanan Marion Nestle, susu “tidak esensial” bagi kesehatan.

Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com