Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2020, 20:12 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber WebMD

“Hal itu menunjukkan bahwa susu adalah sama seperti makanan lain, efeknya tergantung pada faktor lain yang orang makan atau lakukan. Orang yang menyukai susu bisa terus melanjutkan konsumsinya, tetapi yang tidak suka ya tidak perlu. Itu hanya bahan pangan,” ujar Nestle yang tidak terlibat dalam riset tersebut.

Willet setuju dengan pendapat Nestle. Ia mengatakan, jika konsumsi kita kurang dari rekomendasi, tidak perlu khawatir. Jika kita tidak suka minum susu atau turunannya, kita bisa mendapatkan kalsium dari suplemen atau makanan lain.

Bagaimana dengan anak?

Anak-anak membutuhkan kalsium untuk tumbuh kembangnya, bahkan mereka tidak boleh kekurangan. Tetapi, apakah mereka harus mendapatkannya dari susu, hal itu rumit untuk dijawab.

Ada bukti penelitian lain yang menunjukkan anak-anak yang minum susu memang tumbuh lebih tinggi dibanding dengan yang tidak.

Menurut Willet, asupan kalsium bisa berasal dari banyak sumber, tidak harus susu. Misalnya saja brokoli, kacang-kacangan, atau pun tahu.

Baca juga: 8 Nutrisi Penting untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Sayangnya, mayoritas anak-anak tidak menyukai sayuran atau kacang-kacangan. Dengan demikian, menurut peneliti nutrisi dan dokter anak Jean Welsh, anak-anak tetap perlu minum susu.

“Konsumsi susu jauh lebih baik dibanding minuman manis, terutama untuk anak,” katanya.

Jika orangtua khawatir dengan kandungan hormon, antibiotik, atau pestisida, pilihannya adalah susu organik. Kandungan nutrisinya sebenarnya sama dengan susu konvensional, hanya susu organik bebas dari pestisida dan zat lainnya.

“Yang kami tahu tentang susu, organik atau bukan, susu merupakan sumber nutrisi yang praktis dan penting untuk anak,” kata Welsh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com