Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Kolaborasi UNKL347, karena Setiap Keluarga Punya Masalah

Kompas.com - 06/03/2020, 16:03 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi pecinta produk lokal, tentu tidak asing dengan merek UNKL347.

Brand ini sudah meramaikan bisnis fesyen Kota Bandung lebih dari 20 tahun lalu, saat konsep distro mulai muncul di kota tersebut.

Setelah lama tak bersua dengan brand lainnya, UNKL37 mencoba menghangatkan kembali silaturahmi dengan menggandeng Based Club, dan membuat koleksi kolaborasi.

Kolaborasi itu diberi nama UNKL347 by Based Club: A Place We Call Heartbreak.

Baca juga: Pergi dari Kemapanan, Mr.Getzke Bikin Sepatu Murah untuk Anak Bangsa

Kolaborasi mengangkat tujuh koleksi, mulai dari kaus, kemeja, hoodie, totebag, celana, hingga payung.

“Jumlahnya kami buat (sangat) limited edition sehingga akan habis dalam waktu super singkat.”

Begitu kata Creative Director sekaligus perwakilan Based Club, Guffy Perdana kepada Kompas.com, belum lama ini.

UNKL37 menggandeng Based Club dalam bentuk kolaborasi bernama UNKL347 by Based Club :  A Place We Call Heartbreak. KOMPAS.com/RENI SUSANTI UNKL37 menggandeng Based Club dalam bentuk kolaborasi bernama UNKL347 by Based Club : A Place We Call Heartbreak.

Seperti produk UNKL347 dan Based Club pada umumnya, produk kolaborasi ini dibuat dari bahan berkualitas dan mengutamakan kenyamanan pengguna.

Baca juga: Sepatu Asal Bandung, Pijakbumi Raih Penghargaan Bergengsi di Italia

Warnanya dibuat dalam dua pilihan, yakni hitam dan jingga.

Keluarga bahagia

Keunikan dari kolaborasi ini adalah konsep yang diangkat. Kolaborasi ini merespons kemapanan logo dan tagline yang sudah melekat pada UNKL347.

Hal ini didasari karena tone of voice brand dari Based Club cenderung terkesan lebih nyentrik dan sedikit sinis dalam mengomentari keadaan sosial.

Terutama fenomena tingkah laku pengguna media sosial, dibanding UNKL347.

“Dari kolaborasi ini, kami hendak menceritakan tentang pandangan lain yang jarang diangkat, namun seringkali terjadi di sekitaran kita. Yaitu rumah dan keluarga,” ucap dia.

Baca juga: Kisah Juang Pria Kolektor Compass, ke Kuburan demi Sepatu Idaman

Melalui portrait lookbook dan video sebagai bentuk promosinya, Guffi menggambarkan kecanggungan yang kerap terjadi di dalam sebuah keluarga.

“Lebih dari itu, kami mendedikasikan koleksi ini kepada anak-anak yang masih dan harus terus berjuang di dalam kondisi keluarga yang jauh dari konsep keluarga bahagia,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com