Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Panik dan Khawatir Bisa Lemahkan Kekebalan Tubuh

Kompas.com - 07/03/2020, 17:06 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Sejak Indonesia mengonfirmasi adanya pasien positif virus Corona, banyak orang yang menjadi panik dan reaktif yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri.

Dalam keadaan panik, masyarakat membeli barang kebutuhan sehari-hari, termasuk alat kesehatan pencegah penyakit, dalam jumlah besar.

Karena kepanikan pula, banyak orang yang percaya begitu saja pada setiap informasi yang diterimanya melalui media sosial atau aplikasi percakapan. Tak sedikit informasi yang beredar itu sebenarnya merupaka kabar bohong dan malah memperbesar kecemasan.

Rasa stres dan cemas berlebihan akan tertular penyakit sebenarnya justru bisa menurunkan kekebalan tubuh. Padahal, untuk mencegah infeksi virus dibutuhkan daya tahan tubuh yang baik.

Tak sedikit penelitian yang menyebutkan efek stres pada sistem imun. Ketika kita dilanda stres, kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi (limfosit) berkurang. Makin rendah limfosit, makin rentan kita terinfeksi virus, termasuk influenza dan peradangan.

Pakar psikologi transpersonal Ni Kadek Hellen Kristy Winatasari, S.Psi, M.Ed, menyarankan untuk melakukan meditasi untuk mengurangi stres dan membantu kita berpikir lebih jernih.

"Meditasi secara rutin dapat membantu meningkatkan imunitas dan penyembuhan dari segala macam penyakit dengan lebih cepat, ampuh juga untuk menangkal virus Corona," papar Heleni, sapaan akrabnya.

Baca juga: Indonesia Melawan Virus Corona: Waspada Boleh, Panik Jangan

Perlu disadari reaksi khawatir yang berlebihan pada Covid 19 berkaitan erat dengan kesadaran diri yang rendah atau low self awareness, yang akan memicu reaksi negatif lainnya akan sebuah keadaan.

Kesadaran diri atau self awareness merupakan sikap memerhatikan pikiran, perilaku, perasaan, dan efek dari tindakan diri terhadap orang lain.

Orang dengan kesadaran tinggi akan memiliki karakter mulia seperti yang dimiliki oleh orang-orang sukses. Sebaliknya orang dengan karakter diri rendah akan memberikan dampak negatif dalam kehidupan orang lain.

"Jadikan meditasi sebagai gaya hidup. Keuntungan lain dari meditasi adalah membawa ketenangan dalam menghadapi segala situasi," kata wanita yang juga seorang konsultan nama ini.

Ilustrasi meditasishutterstock Ilustrasi meditasi

Aktivitas ini tidak memerlukan peralatan atau biaya khusus. Jika dijalani secara teratur, praktik yang telah ada sejak ribuan tahun lalu memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk untuk kesehatan mental.

Heleni memberikan tips melakukan sebagai berikut:

1. Persiapkan diri (pakaian yang longgar dan nyaman, alas duduk, dan suasana tenang).

2. Duduk dengan alas yang nyaman, tegakkan punggung, namun tetap rileks.

3. Tutup mata lalu perhatikan napas alami (napas masuk dan keluar) tanpa mengomentarinya.

4. Saat tubuh dan pikiran sudah tenang, ucapkan doa kebaikan untuk diri, sesama, dan alam semesta.

5. Tetap sayang pada diri sendiri apapun hasil meditasinya.

6. Praktik ini sekitar 15-20 menit atau sesuaikan dengan waktu masing-masing.
Meditasi juga membantu diri selalu dalam pikiran positif. Memilih untuk selalu berpikir positif mampu membawa diri tetap dalam kondisi fit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com