KOMPAS.com - Tanggal 8 Maret menjadi momen bagi dunia merayakan Hari Perempuan Internasional.
Bukan hanya mengakui prestasi yang dibuat oleh para perempuan, tapi juga meningkatkan kesadaran akan berbagai hambatan yang masih menghalangi kemajuan para perempuan di dunia, termasuk soal kesetaraan gender.
Awal Mula Hari Perempuan Internasional
Meskipun Hari Perempuan Internasional tidak diakui secara resmi sampai tahun 1977 oleh PBB, sejarah perayaan dapat ditelusuri kembali hingga ke awal abad ke-20, yang bermula berkat gerakan buruh di seluruh Amerika Utara dan Eropa.
Baca juga: Yang Perlu Anda Tahu tentang Hari Perempuan Internasional
Anggota gerakan perempuan di Rusia selama Perang Dunia I merayakan Hari Perempuan Internasional pertama pada 8 Maret 1913 untuk memprotes perang secara damai.
Setahun kemudian, wanita di seluruh Eropa mengadakan aksi solidaritas pada tanggal yang sama.
Pada 8 Maret 1917, ribuan wanita di Petrograd mengadakan rapat bersama untuk "Bread and Peace." Demonstrasi ini membantu memicu Revolusi Rusia.
Setelah Perang Dunia II, negara-negara dari semua benua mulai menggunakan 8 Maret sebagai penanda untuk advokasi kesetaraan perempuan.
Kemudian ratusan wanita berbaris untuk hak aborsi dan kesetaraan di tempat kerja, di pusat kota Boston pada 8 Maret 1970.
Lebih dari seabad kemudian, banyak acara dan pawai masih berlangsung pada hari itu untuk merayakan pencapaian wanita dan untuk mengambil tindakan.
Baca juga: 10 Negara dengan Kesetaraan Gender Terbaik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.