Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 06:29 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber NYPost

Lebih penting lagi, batuk -di samping demam terus-menerus harus mengibarkan "bendera merah".

"Kombinasi gejala lebih penting. Batuk dan demam jenis apa pun akan sangat memprihatinkan."

Gejala tambahan virus corona termasuk sesak napas (ditemukan pada 18,6 persen pasien), sakit tenggorokan (13,9 persen pasien) dan sakit kepala (13,6 persen) -masih berdasarkan data WHO.

Tetapi, kata Javaid, batuk kering tidak selalu berarti kita mengidap virus corona. "Batuk kering dapat terjadi karena ratusan alasan berbeda."

Baca juga: Virus Corona Berimplikasi terhadap Jantung

Terlepas dari batuk kering atau berdahak, pasien harus tetap berada di dalam ruangan tertutup dan memantau gejala.

Jika demam dan batuk berlangsung lama, sudah saatnya pergi ke dokter.

Sebagian besar orang harus lebih khawatir tentang mencegah penyebaran penyakit.

Taktik pencegahan termasuk mencuci tangan, mendisinfeksi lingkungan dan tidak menyentuh wajah kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com