Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2020, 15:15 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bagi orang Indonesia, bisa jadi salah satu diet yang paling sulit dijalani adalah diet tanpa nasi.

Bagaimana tidak, ada banyak sekali olahan nasi di negeri ini yang rasanya begitu menggoyang lidah.

Mungkin memang diet tanpa nasi bisa mengurangi berat badan, tapi muncul juga anggapan diet tanpa nasi cenderung menyiksa diri.

Bagi orang yang ingin mengurangi berat badan dengan cepat demi kesehatan tubuh, diet tanpa nasi bisa dilakukan.

Tapi ingat, tetap perlu konsultasi dengan dokter gizi untuk tahu persis bagaimana menjalani diet tanpa nasi dengan sehat.

Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Makan Nasi dan Roti

Tips sehat diet tanpa nasi

Bukan sekali dua kali ada orang yang justru mengalami efek samping dan risiko buruk bagi kesehatan mereka karena sembarangan menjalani diet.

Apa pun jenis dietnya, sebenarnya akan selalu ada efek samping yang membayangi jika tidak dilakukan sesuai aturan.

Salah satu diet yang paling umum adalah menghilangkan karbohidrat sehingga berat badan bisa turun dengan cepat. Tak hanya nasi, tapi bisa juga karbohidrat lain seperti pasta dan roti.

Namun untuk benar-benar membawa jarum timbangan ke arah kiri, pola makan harus diubah secara menyeluruh. Prinsipnya: kalori yang dikonsumsi harus lebih sedikit daripada kalori yang dibakar.

Baca juga: Hindari Diabetes, Yuk Diet Tanpa Nasi Putih

Sebelum memutuskan menjalani diet tanpa nasi, seseorang harus tahu dulu dua jenis karbohidrat yang meski namanya sama-sama karbo, tapi fungsinya berbeda jauh:

Karbohidrat kompleks

Jenis karbohidrat ini adalah olahan dari gandum utuh seperti oatmeal dan beras cokelat atau beras merah. Tentunya, karbohidrat kompleks sangat sehat dan mengandung banyak sekali nutrisi.

Karbohidrat sederhana

Berbeda dengan karbohidrat kompleks, karbohidrat sederhana atau refined carbohydrates hanya mengandung endosperma dari gandum. Dalam proses pembuatannya, vitamin, mineral, dan serat juga hilang.

Karbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan pasta juga cenderung mengandung indeks glikemik tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.

Jadi, ketika seseorang memutuskan untuk menjalani diet tanpa nasi, pastikan tidak mengonsumsi refined carbohydrates jenis lain.

Percuma saja ketika seseorang tidak makan nasi namun masih mengonsumsi roti dan pasta setiap harinya.

Baca juga: Kenapa Kita Merasa Belum Kenyang Kalau Belum Makan Nasi?

Beberapa tips sehat menjalani diet tanpa nasi adalah:

  • Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks yang lebih bernutrisi ketimbang karbohidrat sederhana
  • Tinggalkan juga jenis karbohidrat sederhana selain nasi, seperti roti dan pasta
  • Hindari makanan dengan indeks glikemik tinggi karena bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat
  • Jaga konsumsi kalori tetap di angka 1.200 hingga 2.000
  • Gantikan kebutuhan kalori dengan pilihan makanan yang lebih sehat seperti biji-bijian dan produk olahan gandum
  • Tambahkan porsi sayur lebih banyak karena sayur termasuk karbohidrat yang kaya serat
  • Hindari junk food, soda, permen, cokelat, makanan beku, gorengan, atau makanan dengan kadar gula tinggi
  • Cari alternatif pengganti nasi putih seperti nasi merah, nasi cokelat, atau shirataki dengan kadar kalori lebih rendah

Bagi penderita diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi, diet tanpa nasi memang direkomendasikan. Tapi ingat, mengurangi konsumsi kalori per harinya harus tetap berada dalam pengawasan dokter.

Baca juga: Mi Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Bikin Gemuk?

Selaras dengan gaya hidup sehat

Tak hanya itu, diet tanpa nasi harus berjalan selaras dengan gaya hidup sehat. Mulai dari menjaga pola tidur, menghindari alkohol, berolahraga rutin, banyak minum air putih, dan berdamai dengan stres.

Saat makan pun, meski sedang diet bukan berarti harus menolak ketika diajak makan siang atau makan malam bersama orang lain.

Pilih alternatif menu yang sesuai dengan rencana diet tanpa nasi tanpa mengurangi kenikmatan makan bersama.

Jangan menahan diri berlebihan yang justru bisa membuat tubuh mengirimkan sinyal lapar berlebih. Konsekuensinya justru rentan makan berlebihan dan bisa jadi menggagalkan rencana diet.

Baca juga: Apakah Orang yang Tidak Makan Nasi Akan Lebih Sehat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com