Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2020, 20:12 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senyum adalah salah satu faktor yang membangkitkan kepercayaan diri seseorang.

Itulah mengapa banyak orang mendambakan gigi yang rapi dan indah demi menunjang senyum indahnya.

Warna gigi yang menguning kemudian menjadi salah satu perhatian. Lalu apa penyebab gigi kuning?

Baca juga: Betulkah Vape Bisa Bikin Gigi Kuning Seperti Rokok?

Associate di Medical Prime Clinic Skin & Dental Center, drg. Alldea Di Banuasenza menjelaskan, gigi menguning bisa disebabkan oleh sejumlah faktor.

Namun, ingatlah bahwa warna gigi pada dasarnya memang tidak merata dan sedikit menunjukkan gradasi warna.

"Pada dasarnya anatomi gigi semakin dekat dengan gusi semakin kuning, semakin menjauhi gusi semakin transparan," kata Alldea saat berbincang di MP Clinic Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2020).

Ada dua faktor yang bisa menyebabkan warna gigi menguning, yakni:

1. Faktor intrinsik

Faktor intrinsik adalah penyebab noda dari dalam dan terjadi di struktur bagian dalam gigi. Alldea mencontohkan, salah satu contohnya adalah konsumsi antibiotik jangka panjang.

"Misalnya, waktu kecil ada penyakit apa, lalu mengonsumsi antibiotik tetrasiklin," ungkapnya.

2. Faktor ekstrinsik

Sebaliknya, faktor ekstrinsik adalah penyebab noda dari luar yang memengaruhi permukaan email sebagai lapisan gigi terluar dan paling keras.

Beberapa penyebab ekstrinsik noda menguning pada gigi di antaranya konsumsi kopi, teh, rokok, atau makanan dan minuman berwarna secara terus menerus.

Baca juga: Ke Dokter Gigi Jangan Hanya Saat Sakit, Ini Bahayanya

Bisa kembali putih

Gigi yang warnanya menguning bisa kembali diputihkan dengan perawatan whitening. Prosedur whitening di klinik dapat dikerjakan dalam waktu sekitar 1 jam.

"Kurang lebih 1 jam shade bisa naik dua sampai tiga kali dari shade asal," ujarnya.

Pasien kemudian bisa menjaga warna putih giginya dengan perawatan whitening di rumah. Sementara untuk re-touch gigi di klinik kembali bergantung pada preferensi pasien.

Baca juga: Berapa Biaya Veneer Gigi untuk Senyum yang Cantik

"Biasanya setelah 6 bulan pasien merasa shade giginya sudah turun. Untuk maintain bisa setahun sekali. Jangan terlalu sering karena akan membuat gigi sensitif," ungkap Alldea.

Ia mengingatkan, bahwa whitening berbeda dengan scaling. Jika scaling adalah perawatan pembersihan gigi, sementara whitening bertujuan membuat warna gigi menjadi lebih cerah.

"Kadang ada paisen ekspektasinya scaling gigi jadi lebih putih. Padahal beda. Whitening juga tergantung preferensi pasien, ada yang shade-nya turun sedikit sudah enggak pede. Itu kan estetika. Tapi sebagai dokter kami bisa arahkan," kata dia.

Baca juga: Cara Memutihkan Gigi dengan Garam, Mitos atau Fakta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com