KOMPAS.com— Rasa pusing setelah gempa atau yang disebut juga dengan earthquake sickness biasa dirasakan oleh para korban gempa saat gempa sudah usai.
Istilah ini merujuk pada kumpulan sensasi yang dialami oleh korban gempa bumi, bahkan lama setelah tanah berhenti bergetar.
Menurut para dokter di Jepang, Gejala utamanya adalah pusing.
“Kondisi ini mirip dengan mabuk perjalanan," kata Dr. Hideaki Sakata dari Mejiro University Clinic, seperti dikutip dari AFP.
Rasa pusing ini muncul karena terganggunya keseimbangan dalam otak akibat goyangan, serta munculnya masalah psikologis seperti kecemasan.
Baca juga: 9 Cara Self Healing untuk Memulihkan Trauma
Namun ada sindrom yang lebih berat yang dialami mereka yang khawatir bahwa gempa berikutnya dapat terjadi kapan saja.
Hal yang disebut phantom earthquake syndrome atau yang biasa disebut merasakan gempa ilusi, ini bisa membuat semakin stres.
Apa itu gempa ilusi?
Phantom quake atau gempa ilusi adalah keadaan ketika seseorang yakin bumi bergemuruh di bawah kakinya meskipun pada kenyataannya tidak.
Biasanya sensasinya mirip dengan orang yang baru saja turun dari sebuah kapal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.