Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Mainan, Ini Bentuk Kasih Sayang Orangtua yang Dibutuhkan Anak

Kompas.com - 11/03/2020, 09:33 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Mayoritas orangtua mengaku sayang dan ingin anaknya tumbuh dengan optimal. Namun, cara mereka menunjukkan kasih sayang orangtua ini terkadang keliru, misalnya hanya pada pemberian mainan edukatif dan mengesampingkan aspek emosional anak.

Orangtua merupakan guru pertama yang mengajarkan begitu banyak hal pada anak, termasuk dari sisi emosional berupa cinta kasih.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan sepanjang 12 tahun, terungkap bahwa anak yang dibesarkan dengan merasakan kasih sayang orangtua memiliki masa depan yang lebih baik.

Kasih sayang orangtua ini bisa dicurahkan dengan cara sederhana, salah satunya adalah meluangkan waktu lebih lama bersama anak.

Dengan demikian, anak akan merasa bahagia dan aman sehingga berimbas positif pada banyak aspek dalam kehidupannya.

Baca juga: 6 Stimulus Kasih Sayang demi Tumbuh dan Kembang Anak

Bagaimana cara menunjukkan kasih sayang orangtua?

Setiap orangtua memiliki caranya sendiri dalam menunjukkan kasih sayang. Namun idealnya, kasih sayang itu harus disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan usia anak, misalnya:

  • Saat anak masih kecil, kasih sayang orangtua dapat ditunjukkan dengan cara fisik, misalnya memeluk, menggandeng tangan, maupun meluangkan waktu untuk bermain dengannya.
  • Pilihlah permainan menyenangkan yang juga bisa melatih sensorik mereka, seperti membiarkan mereka menyentuh wajah atau rambut kita.
  • Saat anak berusia di bawah lima tahun (balita), kasih sayang orangtua ditunjukkan dengan menambahkan perasaan aman pada anak serta banyak mengajak anak berdiskusi mengenai kegiatannya sehari-hari.
  • Saat anak beranjak remaja, bentuk kasih sayang orangtua lebih ke faktor nonfisik, misalnya mengingat tanggal ulang tahun; atau menghargai perasaan anak, misalnya ketika gagal atau berhasil melakukan sesuatu.

Baca juga: Ciri Anak Sehat dan Cukup Kasih Sayang

Salah satu pola asuh yang banyak disarankan para psikolog adalan positive parenting. Dalam hal ini, orangtua menunjukkan kehangatan dan rasa cinta pada anak, namun tetap menerapkan peraturan yang harus ditaati anak dengan tujuan membentuk mental dan emosi anak yang lebih stabil.

Dalam positive parenting, bentuk kasih sayang orangtua antara lain adalah:

Interaksi yang hangat dan mencintai anak

Setiap kali berinteraksi dengan anak, pastikan momen itu menjadi saat untuk merekatkan hubungan dengan si kecil. Pastikan Anda melakukan kontak mata, tersenyum, atau memperlihatkan ekspresi tertentu, serta memperbanyak kegiatan fisik bersama anak.

Membuat batasan, aturan, dan konsekuensi

Sayang anak bukan berarti membebaskan anak untuk melakukan semua hal yang diinginkannya.

Sebaliknya, kasih sayang orangtua di sini dapat berarti membuat aturan bagi dan mengomunikasikannya pada anak agar ia mengerti dan dapat menjalaninya dengan disiplin.

Mendengarkan dan berempati pada anak

Anak juga memiliki perasaan yang ingin dihargai. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah maupun ekspresi kebahagiaan anak untuk menunjukkan bahwa kita peduli padanya.

Membantu anak menyelesaikan masalahnya

Ketika anak menemukan jalan buntu dalam masalah yang dihadapinya, jadilah orang pertama yang menawarkannya bantuan.

Kasih sayang orangtua di sini dilakukan dengan membantu anak menemukan solusi, bukan kita yang mengambil alih tugasnya untuk memecahkan masalah tersebut.

Baca juga: Apa Ciri-ciri Orang yang Kurang Kasih Sayang?

Mengapa anak harus merasakan kasih sayang orangtua?

Kasih sayang orangtua merupakan pondasi yang membentuk kepribadian anak secara utuh, mulai dari kekuatan fisik, mental, emosional, hingga kemampuan mereka beradaptasi di lingkungan sosial.

Kasih sayang orangtua juga akan menentukan pola pikirnya dan pilihan hidup anak hingga jangka panjang.

Manfaat keseluruhan dari kasih sayang orangtua terhadap anak adalah:

  • Anak akan merasa bahagia dan dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan teman-temannya
  • Anak tidak mudah merasa stres dan bisa beradaptasi dengan situasi sulit yang dihadapinya
  • Merangsang pertumbuhan mental anak, begitu pula kemampuan emosional (EQ) dan keahlian linguistiknya
  • Membangun kepercayaan diri serta sikap optimistis dalam diri anak
  • Kasih sayang orangtua yang ditunjukkan setiap hari akan membantu anak meraih prestasi akademik
  • Anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang lebih baik.

Apa jadinya bila anak tak merasakan kasih sayang orangtua?

Masa kanak-kanak adalah saat yang krusial bagi perkembangan otaknya. Tanpa kasih sayang orangtua, anak kemungkinan besar akan tumbuh menjadi pemurung, pemarah, tidak mandiri, maupun orang dewasa yang tidak fleksibel.

Dalam kasus yang ekstrem, absennya kasih sayang orangtua dalam hidup anak berpotensi membentuk karakter anak yang membangkang.

Anak yang merasa kurang kasih sayang orangtua memiliki risiko tinggi untuk melakukan berbagai bentuk kenakalan remaja, seperti penyalahgunaan narkoba dan melakukan tindakan kriminal lainnya.

Baca juga: Anak yang Kurang Kasih Sayang Akan Tumbuh Agresif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com