KOMPAS.com - Tidak seperti masker wajah - yang mana sebagian besar tidak berfungsi, kacamata sebenarnya bisa menjadi penghalang efektif antara tubuh kita dan virus corona.
Itu karena, virus corona dapat menyebar melalui mata, kata para ahli kepada New York Post.
Kacamata bisa bertindak sebagai perisai pelindung.
"Bagi orang-orang yang sudah memakai kacamata, itu bisa memberi mereka ukuran perlindungan," kata Robyn Gershon, profesor epidemiologi di New York University School of Global Public Health.
Baca juga: Takut Corona, Naomi Campbell Pakai Hazmat dan Masker N95 di Bandara
Virus ini umumnya ditularkan melalui tetesan dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi.
Tetesan tersebut dapat masuk ke tubuh orang lain melalui hidung, mulut, atau dalam beberapa kasus, mata mereka, menurut Centers for Disease Control and Prevention.
Dengan kacamata, kata Gershon, "percikan besar atau tetesan tidak bisa langsung masuk ke mata saya."
Gershon --yang mengenakan kacamata tanpa bingkai saat naik kereta bawah tanah-- mengatakan itu umum dalam pengaturan perawatan kesehatan untuk memakai alat pelindung mata ketika memiliki risiko paparan tetesan.
Dia mengakui, spesifikasi kacamata sehari-harinya bukan dari uji lab kelas praktikum, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba.
Baca juga: Virus Corona bisa Menempel di Ponsel Selama 9 Hari, Bersihkan Ponselmu
Jake Deutsch, dokter yang berbasis di Manhattan dan direktur klinis serta co-founder Specialty Infusion setuju dengan tindakan yang lebih baik daripada tidak sama sekali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.