Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Infeksi Virus Corona Ditularkan Lewat Aktivitas Bercinta?

Kompas.com - 11/03/2020, 19:11 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona sudah muncul di lebih dari 110 negara. Di Indonesia sendiri, hingga Rabu sore, tercatat sudah 34 kasus yang dinyatakan pasien positif COVID-19.

Virus ini diketahui bisa menyebar lewat tetesan yang keluar dari mulut saat bersin atau batuk. Namun, apakah virus ini bisa menular lewat hubungan intim?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa virus corona utamanya menyebar dari orang ke orang perorangan, terutama jika orang tersebut melakukan kontak dekat dengan orang lain.

Kontak dekat sendiri didefinisikan sebagai kontak dalam jarak kurang dari enam kaki atau 1,8 meter antara orang satu dan orang lainnya.

Virus corona dapat menular orang lain melalui tetesan bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi. Tetesan tersebut dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.

Baca juga: Menghindari Virus Corona, Apa yang Harus Dilakukan?

Orang-orang yang dianggap paling menularkan virus adalah mereka yang menunjukkan gejala dan sedang berada pada kondisi paling sakit.

Ada kasus di mana virus telah menyebar sebelum orang menunjukkan gejala, tetapi ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran.

Lalu bagaimana dengan berhubungan intim? Kita tahu virus ada di tetesan pernapasan dan karena itulah negara-negara seperti Prancis telah mengimbau orang-orang di negaranya untuk mencium pipi. Mencium pasangan atau pasangan seksual, tentu saja, lebih intim daripada ciuman di pipi.

Karenanya, bercumbu dengan orang yang terinfeksi virus corona kemungkinan akan membuat seseorang juga terinfeksi virus tersebut.

"Pada titik ini, kami tidak tahu detail spesifik ini," kata Kristin Englund, MD, dari departemen penyakit menular di Klinik Cleveland.

Oleh karena itu, masuk akal jika mencium seseorang, baik di pipi atau di bibir, berpotensi membuat seseorang terinfeksi virus corona, tidak hanya karena melakukan kontak dekat tetapi juga karena adanya pertukaran tetesan pernafasan.

Baca juga: Kurangi Pelukan dan Ciuman Bisa Cegah Penyebaran Corona?

Namun, apakah virus corona ada pada cairan tubuh lainnya selain pernafasan?

"Kamu tahu COVID-19 ada dalam tetesan pernapasan, tetapi kami tidak tahu pasti apakah itu dalam cairan vagina atau air mani," kata Englund.

Englund mengatakan pihak medis tidak memiliki cukup data tentang itu. Namun jika kamu ingin tetap sehat, pilihan terbaik adalah menjaga agar tidak terlalu dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala virus.

Gejala yang dimaksud termasuk batuk, bersin dan demam. Jika khawatir pasanganmu bisa menjadi pembawa virus corona tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda, menunda sesi bercinta hingga situasi kondusif mungkin bisa menjadi pilihan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com