Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawat Gigi Transparan, Merapikan dengan Rasa Sakit Minim

Kompas.com - 11/03/2020, 19:17 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Struktur gigi yang berantakan tak hanya kurang baik secara estetika, namun juga mengganggu fungsi gigi dalam mengunyah makanan.

Kawat gigi menjadi solusi memperbaiki struktur gigi yang tidak rapi tersebut. Namun, tak sedikit orang yang enggan menggunakannya karena sakit, kurang nyaman, hingga tidak suka tampilan menggunakan kawat gigi.

Namun, seiring berkembangnya teknologi di dunia medis, merapikan gigi kini bisa dilakukan dengan alternatif selain kawat gigi, yakni kawat gigi transparan atau yang juga dikenal dengan istilah invisible braces atau aligner.

Baca juga: Kenali Kebiasaan yang Bikin Warna Gigi Menguning

Seperti namanya, kawat gigi transparan membuat pemakainya tidak seperti sedang menggunakan kawat gigi.

Kawat gigi transparan sebetulnya tidak terlalu baru di Indonesia, melainkan sudah muncul sejak sekitar tahun 2012.

Namun, seiring berjalannya waktu, orang mulai merasakan pentingnya estetika sehingga tren meratakan gigi juga ikut bergeser.

Tidak hanya dari segi tampilan, kawat gigi transparan ternyata juga memberi lebih minim rasa sakit daripada kawat gigi konvensional.

Baca juga: Jangan Biarkan Gigi Ompong Terlalu Lama, Apa Alasannya?

Associate di Medical Prime Clinic Skin & Dental Center, drg. Alldea Di Banuasenza menjelaskan alasannya.

Beberapa di antaranya adalah karena kawat gigi transparan hanya mendorong atau menarik gigi yang perlu digeser saja.

"Jadi lebih minim sakit dibanding kawat gigi konvensional," ungkapnya ketika berbincang di MP Clinic Pacific Place, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2020).

Kawat gigi transparan terbuat dari polimer campuran yang membuatnya lebih nyaman ketika dikenakan.

Sementara kawat gigi konvensional memiliki banyak komponen, termasuk kawat dan bracket, yang membuat banyak pengguna merasa tidak nyaman terutama pada awal penggunaan.

"Kadang kan saat makan banyak yang nyangkut, sering sariawan, itu semua dimininalisasi," ungkapnya.

Baca juga: Kapan Usia Terbaik untuk Memakai Kawat Gigi?

 

Tahap perawatan

Pertama kali, gigi pasien akan diperiksa. Di MP Clinic pemeriksaan akan dilakukan menggunakan teknologi 3D Scan.

Dokter kemudian akan membuat perencanaan tentang gigi mana saja yang akan digerakkan sebelum kemudian disampaikan kepada pasien.

Dengan 3D scan, pasien juga bisa mengetahui prediksi hasil akhir giginya setelah perawatan.

"Jadi pasien bisa lebih semangat,karena sudah tahu prediksi hasil akhirnya," kata Alldea.

Baca juga: Pasang Kawat Gigi Tak Harus Tunggu Semua Gigi Dewasa Tumbuh

Lalu, berapa lama pasien harus menjalani perawatan dengan kawat gigi transparan?

Alldea menjelaskan, pasien nantinya akan dibekali sekitar empat kawat gigi transparan untuk diganti sendiri di rumah pada waktu yang telah ditentukan oleh dokter.

Setiap kawat gigi bisa diganti setiap 1 hingga 2 minggu sekali bergantung pada kasusnya.

"Harus dipakai minimal 22 jam sehari. Pokoknya dipakai kecuali makan, sikat gigi atau makan dan minum panas dan berwarna," ungkapnya.

Lama pasien menjalani perawatan dengan kawat gigi transparan bergantung pada masing-masing kasus.

Namun sebagai gambaran, jika pasien menggunakan 50 kawat gigi transparan dengan estimasi durasi pakai 2 minggu setiap kawat gigi, maka perawatan berlangsung sekitar 25 bulan atau dua tahun lebih.

"Perkembangan terus dikonsultasikan. Biasanya dibekali untuk 2 bulan pemakaian. Kalau perubahan gigi tidak signifikan akan jadi bahan evaluasi kami," ucap Alldea.

Baca juga: Ke Dokter Gigi Jangan Hanya Saat Sakit, Ini Bahayanya

Harga perawatan

Karena pembuatannya melibatkan teknologi yang canggih, maka sulit untuk masyarakat awam membuat versi "abal-abal" seperti layaknya kawat gigi konvensional.

Meski begitu, harga di pasaran bisa cukup variatif.

Pendiri Medical Prime Clinic Skin & Dental Center, Monika Prasari menyebutkan, hal ini bergantung pada provider penyedia kawat gigi transparan.

MP Clinic sendiri salah satunya menggunakan provider Invisalign dari Amerika Serikat. Tarif perawatan dimulai dari angka Rp 13 juta. Sementara untuk provider lokal harganya bisa mencapai setengahnya.

"Lebih ke perbedaan provider saja. Tapi karena teknologinya susah di-copy, cenderung tidak ada yang jual abal-abal," kata dia.

Baca juga: Tusuk Gigi atau Dental Floss, Lebih Baik yang Mana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com