KOMPAS.com - Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hingga tanggal 11 Maret 2020, terdapat 34 orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Semua pasien tersebut sudah diisolasi di beberapa rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani wabah ini. Meski begitu, hingga saat ini, belum ada obat dan terapi coronavirus secara khusus yang bisa diberikan.
Lalu, apa tindakan yang akan dilakukan dokter untuk merawat para pasien?
Belum lama ini beredar pemberitaan yang menyatakan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit tidak menerima obat apa pun. Banyak orang bertanya-tanya, mengapa tidak diberi obat?
Jawabannya sebenarnya sederhana. Sebab, hingga saat ini, belum ada obat ataupun vaksin yang efektif mengatasi infeksi virus corona jenis ini.
Covid-19 adalah penyakit baru. Jadi, hingga saat ini, penelitian masih terus dilakukan agar obat dan vaksin bisa segera tercipta.
Tidak sedikit orang yang naik pitam begitu membaca berita yang menyatakan bahwa pasien yang positif terinfeksi corona tidak mendapatkan obat apa pun.
Namun, benarkah kenyataannya demikian? Sebaiknya, saring dahulu informasi tersebut baik-baik dan lebih memahami lagi situasi serta konteks dari penyakit ini.
Di beberapa negara dengan angka infeksi Covid-19 nya tinggi, tidak semua orang yang positif terinfeksi kemudian diisolasi di rumah sakit.
Sebab, negara-negara tersebut juga memberlakukan home quarantine atau karantina di rumah bagi pasien yang infeksinya ringan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.