Penting bagi pengelola pusat kebugaran untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh para member yang berlatih di sana.
Selain itu, pengelola pusat kebugaran pun harus mengingatkan member untuk memiliki kepedulian terhadap sesama.
“Kalau sudah ada demam, batuk, dan pilek, untuk apa datang ke situ?” ujar dr. Donny.
Ia mengingatkan, yang tidak pernah kita ketahui adalah adanya orang-orang yang menyentuh objek yang terkena droplet dengan virus corona, dan kemudian masuk ke pusat kebugaran.
Meski demikian, bukan berarti kita harus menghentikan kebiasaan berolahraga, yang sebenarnya baik untuk kesehatan. Hanya saja, ada hal yang harus diperhatikan.
Baca juga: Gejala Virus Corona Muncul Lima Hari Setelah Tertular
Dr. Donny menyebut aktivitas olahraga seperti pisau bermata dua. Artinya, jika dilakukan secara berlebihan, olahraga malah akan menurunkan tingkat imunitas atau kekebalan tubuh. Padahal dengan intensitas yang cukup, olahraga mampu membawa berbagai manfaat bagi kesehatan.
Dr. Donny pun mengingatkan agar kita selalu “mendengarkan” tubuh kita sebelum berolahraga.
“Kalau sedang tidak enak badan, tidak usah terlalu dipaksakan untuk berolahraga,” ujarnya.
Namun kalau dalam kondisi fit, berolahragalah seperti biasanya, dan jangan sampai berlebihan.
Meski penyebaran virus corona tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan. Berikut ini rekomendasi yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI):
Apabila Anda baru saja kembali dari negara-negara dengan catatan penyebaran virus corona atau COVID-19, berkonsultasilah dengan dokter. Terlebih jika mengalami gejala berupa demam, batuk kering, maupun sesak napas.
Baca juga: Simak, 3 Langkah Mencegah Risiko Infeksi Corona dari WHO
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan