KOMPAS.com - Setiap tempat ternyata berisiko terhadap penyebaran virus corona. Tak terkecuali pusat kebugaran.
Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Donny Kurniawan, Sp.KO pun memberikan penjelasan. Ia mengatakan, penyebaran atau infeksi virus corona dipastikan bukan melalui airborne atau udara, melainkan droplet atau percikan ludah.
Virus dari tubuh penderita bisa terbuang melalui percikan ludah (misalnya ketika bersin atau batuk) dan menetap pada tempat tertentu. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mencegah penyebarannya?
Dr. Donny mengungkapkan, bagaimanapun juga, pencegahan penyebaran virus corona sulit dilakukan.
Ia pun memberikan gambaran. Droplet yang membawa virus corona bisa menempel pada suatu benda, termasuk alat olahraga. Apabila menyentuh alat tersebut kemudian memegang mata, mulut, atau hidung, kita bisa terinfeksi.
Tentu saja sulit untuk mengetahui adanya orang yang sudah terinfeksi virus corona, dan masuk ke dalam pusat kebugaran.
“Mungkin dia mengalami batuk, pilek, bersih, kemudian pegang sesuatu. Nah, itu yang kita tidak pernah tahu,” kata dr. Donny.
Oleh karena itu ia mengatakan bahwa penyebaran virus corona sulit untuk dicegah. Namun, penyebaran ini tetap bisa ditekan atau diminimalisir, saat berolahraga di pusat kebugaran.
Berikut ini tips dari dr. Donny.
Baca juga: Tempat Paling Banyak Kuman di Pusat Kebugaran
Namun, dr. Donny mengingatkan, langkah-langkah tersebut tidak bisa seratus persen mencegah virus corona, melainkan menekan risiko penularan.
Penting bagi pengelola pusat kebugaran untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh para member yang berlatih di sana.
Selain itu, pengelola pusat kebugaran pun harus mengingatkan member untuk memiliki kepedulian terhadap sesama.
“Kalau sudah ada demam, batuk, dan pilek, untuk apa datang ke situ?” ujar dr. Donny.
Ia mengingatkan, yang tidak pernah kita ketahui adalah adanya orang-orang yang menyentuh objek yang terkena droplet dengan virus corona, dan kemudian masuk ke pusat kebugaran.
Meski demikian, bukan berarti kita harus menghentikan kebiasaan berolahraga, yang sebenarnya baik untuk kesehatan. Hanya saja, ada hal yang harus diperhatikan.
Baca juga: Gejala Virus Corona Muncul Lima Hari Setelah Tertular
Dr. Donny menyebut aktivitas olahraga seperti pisau bermata dua. Artinya, jika dilakukan secara berlebihan, olahraga malah akan menurunkan tingkat imunitas atau kekebalan tubuh. Padahal dengan intensitas yang cukup, olahraga mampu membawa berbagai manfaat bagi kesehatan.
Dr. Donny pun mengingatkan agar kita selalu “mendengarkan” tubuh kita sebelum berolahraga.
“Kalau sedang tidak enak badan, tidak usah terlalu dipaksakan untuk berolahraga,” ujarnya.
Namun kalau dalam kondisi fit, berolahragalah seperti biasanya, dan jangan sampai berlebihan.
Meski penyebaran virus corona tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan. Berikut ini rekomendasi yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI):
Apabila Anda baru saja kembali dari negara-negara dengan catatan penyebaran virus corona atau COVID-19, berkonsultasilah dengan dokter. Terlebih jika mengalami gejala berupa demam, batuk kering, maupun sesak napas.
Baca juga: Simak, 3 Langkah Mencegah Risiko Infeksi Corona dari WHO
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.