Pertama, penting untuk menetapkan batas-batas antara kehidupan rumah dan kantor.
Internet dan email adalah hal yang memungkinkan kita bekerja dari jarak jauh. Namun, aliran pemberitahuan yang konstan dapat mulai terasa sebagai masalah jika masuk sepanjang hari.
Berkomunikasilah dengan pihak kantor untuk meminta waktu "tanpa gangguan" agar bisa fokus pada proyek pekerjaan, termasuk ketika jam kerja telah usai dan kembali ke kehidupan "rumah".
Baca juga: Kisah Korban Virus Corona, Sembuh dengan Merawat Diri di Rumah
2. Berkomunikasi dengan "orang rumah"
Ingat, keberadaan kita di rumah bukan untuk liburan. Pemahaman ini juga yang harus dimengerti oleh orang-orang yang ada di rumah.
Pasangan, -istri atau pun suami, anak-anak, dan keluarga yang tinggal serumah harus memahami bahwa kita sedang bekerja dan "berada di kantor".
Anak-anak biasanya membutuhkan pemahaman lebih. Sebab saat orangtuanya berada di rumah, mereka akan berpikir, sang ayah/ibu sedang libur.
Jadi, diperlukan penyesuaian khusus hingga seluruh anggota keluarga memahami kondisi tersebut.
Termasuk, memilih ruang/spot kerja di rumah, agar kita terbebas dari distraksi domestik. Jika perlu, tutup pintu kamar kerja, agar memeroleh kedamaian dan ketenangan dalam bekerja.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona Saat Olahraga, Bagaimana Caranya?
3. Kenali potensi gangguan di rumah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.