KOMPAS.com - Penyakit parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang paling umum kedua di dunia, setelah penyakit alzheimer.
Setiap tahun, komunitas internasional berkumpul pada Hari Parkinson Sedunia, 11 April, untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit tersebut.
Kendati tidak diketahui secara pasti mengapa orang mengalami kondisi parkinson, para ahli percaya kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan berkontribusi terhadap kerusakan sel-sel saraf di otak.
Baca juga: Hobi Makan Yogurt Beku dan Susu Rendah Lemak Memicu Parkinson?
Jadi apa saja gejala penyakit parkinson dan bagaimana mengobatinya?
Pertama-tama, mari kita kenali apa itu penyakit parkinson, seperti yang dikutip dari laman Independent.
Penyakit parkinson adalah kondisi neurologis degeneratif.
Ini berarti, seiring waktu, otak seseorang yang hidup dengan penyakit parkinson mengalami kerusakan lebih. Demikian penjelasan dari National Health Service (NHS).
Seseorang yang hidup dengan penyakit parkinson tidak memiliki cukup zat kimia dopamin di otaknya. Ini adalah penjelasan yang dikutip dari Parkinson Foundation.
Baca juga: Hobi Makan Yogurt Beku dan Susu Rendah Lemak Memicu Parkinson?
Dopamin bertugas mentransmisikan sinyal antara sel-sel saraf di otak.
Ketika seseorang kehilangan sel-sel saraf di otak, ini menyebabkan pengurangan jumlah dopamin.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan