Caranya: tuang tepung, garam dan Kool-Aid atau pewarna makanan ke dalam mangkuk besar dan aduk. Tambahkan minyak sayur dan setengah cangkir air hangat. Aduk sampai warnanya merata dan gunakan tangan untuk menguleni adonan. Tambahkan lebih banyak air jika teksturnya terlalu kering atau rapuh.
Billy Truong, seorang instruktur tambahan dalam perkembangan anak di East dan West Los Angeles Colleges, mengatakan kegiatan ini dapat membantu anak-anak mempelajari angka dan pengukuran, kimia dasar dan kata-kata untuk berbagai warna dan tekstur.
Untuk membantu anak-anak yang lebih muda melatih keterampilan motorik halus mereka, tempelkan spaghetti mentah di atas gumpalan adonan besar dan dorong mereka untuk merangkai sereal ke pasta.
3. Mencuci
Kegiatan mencuci mungkin adalah hal yan membosankan bagi orang dewasa. Namun bagi anak-anak, mencuci adalah hal yang menyenangkan.
Kurtz, seorang psikolog perkembangan dengan pelatihan mengatakan menunjukkan kepada anak-anak cara memilah pakaian berdasarkan jenis dan warna sambil berhitung adalah cara untuk mengajarkan keterampilan matematika dasar.
Bahkan jika anak-anak tidak mampu melakukan tugas-tugas ini sendiri, menceritakan apa yang sedang dilakukan, telah mengajarkan mereka kata-kata baru dan memperkaya kosa kata balita.
Baca juga: Kalau Anak Bertanya, Apa Itu Virus Corona?, Simak Tips Edukasinya!
4. Pesta dansa
Ada banyak alasan mengapa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan anak-anak melakukan aktivitas fisik 60 menit dalam sehari. Alasan yang lebih ilmiah, olahraga membantu tubuh kecilnya untuk membentuk tulang yang kuat dan menambah kemampuan mereka untuk mengambil dan menggunakan oksigen.
Pilihlah lagu-lagu favorit anak seperti naik delman, balonku dan lain-lain. Gunakan kostum yang memadai, seperti layaknya pesta dansa sesungguhnya. Ciptakan gerakan-gerakan unik sesuai irama. Ajak anak untuk menirukan gerakanmu.
Jangan lupa siapkan ponsel untuk mengabadikannya dan mengunggah di media sosial.
Baca juga: Anak Suka Berbohong? 5 Hal Ini Bisa Jadi Alasannya
5. Main detektif
Ajak anak menjadi detektif dengan menciptakan sebuah kasus dan petunjuk-petunjuk. Misalnya, sembunyikan mainan kesukaannya, lalu berikan petunjuk dalam sebuah kertas dimana dia bisa menemukan mainannya yang hilang.
Lengkapi kostum anak dengan kaca pembesar bila punya dan kamera untuk memotret dan menganalisa petunjuk.