Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2020, 19:20 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Menghadapi situasi pandemi kita tentu merasa cemas dan sedikit kewalahan karena banyaknya pembatalan sejumlah acara, penutupan sekolah dan ruang publik, dan berita lain yang terus berkembang seputar virus corona atau COVID-19.

Banyak anak yang tidak bersekolah, banyak orang tua yang bekerja dari rumah dan kita semua berusaha untuk tetap menjaga kebersihan dan tetap tenang.

Lalu, bagaimana pengasuhan bisa berjalan normal selama pendemi virus corona ini masih melanda?

1. Sekolah tutup, bagaimana kita dapat membantu mereka belajar?

Di beberapa daerah, sekolah diliburkan demi mencegah penyebaran virus corona ini. Sebagai orangtua kita tentu memikirkan bagaimana agar anak tetap belajar saat berada di rumah?

Sekalipun sekolah menyediakan opsi pembelajaran online, apakah kita akan dapat menggunakannya di komputer setiap hari (jika kamu memiliki komputer)? Apakah anak tidak akan merasa sedang liburan?

Melanie Auerbach, direktur dukungan siswa di sebuah sekolah di AS, memberi tips tentang cara menjaga anak-anak tetap di jalurnya selama sekolah diliburkan. Saran utamanya yakni membuat jadwal dan mematuhinya.

"Anak merasa seperti liburan jika tidak ada jadwal kegiatan, tak ada rutinitas, dan banyak tidur," kata Auerbach.

"Mereka tidak akan lupa cara membaca, tapi mereka akan lupa bagaimana sekolah. Setelah liburan, ketika anak-anak kembali, mereka perlu seminggu untuk mengatur ulang. Perubahan dalam rutinitas reguler mereka berdampak besar,” ujar Auerbach.

Baca juga: Berbagai Kebijakan Pemerintah Jabodetabek Terkait Virus Corona, Sekolah Diliburkan dan Tutup Tempat Wisata

Jadi, meskipun penting untuk mengikuti pekerjaan rumah apa pun yang diberikan oleh sekolah selama masa hiatus, baik online atau di atas kertas, lebih penting lagi untuk menjadikannya sebagai rutinitas.

Mintalah mereka bangun pada hari yang sama Senin hingga Jumat, dan pertahankan waktu tidur seperti hari-hari sekolah. Tetapkan jadwal kapan mereka akan membaca, kapan mereka akan melakukan matematika, kapan mereka akan memiliki waktu luang, makan dan aktivitas fisik.

Dan meskipun banyak anak-anak perlu meluangkan waktu di layar komputer untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, cobalah untuk membatasi paparan. Jangan biarkan anak hanya menonton televisi atau gawai selama sekolah ditutup.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

"Jika mereka menonton TV sepanjang hari, anak mungkin tidak akan siap kembali ke sekolah saat sekolah dibuka,” ujarnya.

Dalam hal belajar, biarkan anak-anak mengajari orangtua keterampilan yang telah mereka kuasai di sekolah, atau cari permainan atau kegiatan langsung lainnya untuk jeda sebentar dari pembelajaran online.

Mintalah mereka bermain dan kemudian menulis cerita tentang apa yang mereka lakukan, atau membuat toko di dapur atau melakukan kegiatan memasak sambil berhitung untuk melatih matematika mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com