Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Survivor Corona Asal Korea, Sempat "Pede" Tak Bakal Terinfeksi

Kompas.com - 16/03/2020, 16:50 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber SCMP

KOMPAS.com - Walau sudah banyak informasi beredar tentang cepatnya penyebaran virus corona, namun sebagian besar orang menganggap dirinya masih bisa lolos dari wabah ini. 

Tak sedikit orang mengira Covid-19 adalah flu biasa dan orang yang tubuhnya fit tidak akan tertular. Namun, virus ini bukanlah flu. Seorang pasien positif corona yang sudah sembuh, Park Hyun, membagikan pengalamannya menjalani pengobatan penyakit ini.

Park Hyun, profesor berusia 48 tahun dari Korea Selatan merasa dirinya sangat sehat. Ia berolahraga ke gym lima hari dalam seminggu dan menjaga higienitas pribadinya, seperti mencuci tangan sepanjang waktu dan sering menggunakan hand sanitizer.

Namun, gaya hidup sehatnya tersebut ternyata tidak membuatnya terhindar dari virus corona.

Melalui Facebook, Park berbagi kisahnya dengan alasan membantu teman-teman dan orang-orang tercintanya agar terhindar dari virus.

Baca juga: 3 Kunci Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona Lebih Baik dari Negara Lain

Ia mengakui dirinya terlalu naif dan beranggapan bahwa dirinya tidak termasuk kelompok rentan virus.

"Saya bodoh karena terlalu percaya diri," tulisnya pada laman Facebook, 8 Maret lalu.

Kota tempat tinggalnya, Busan, menjadi tempat kasus corona virus pertama dilaporkan pada 21 Februari lalu.

Pada hari yang sama Park merasa tenggorokannya sedikit sakit dan ia mengalami batuk kering ringan. Dua hari kemudian, ia merasa ada tekanan ringan di dadanya yang semakin parah.

Park lalu memutuskan untuk berdiam di rumah dan jeda dari rutinitas olahraganya. Ini dilakukan bukan karena merasa kurang sehat, melainkan karena ada laporan pasien-pasien virus corona di sekitar tempat tinggalnya.

Pada 24 Februari, Park merasakan gangguan pernafasan di pagi hari yang membuatnya sedikit takut karena lingkungn tempat tinggalnya Oncheon Church di Busan menjadi tempat beberapa kasus virus corona terjadi.

Petugas menyemprotkan disinfektan di fasilitas umum setelah wabah virus corona menyebar di Kota Daegu Korea Selatan.   EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUTYONHAP Petugas menyemprotkan disinfektan di fasilitas umum setelah wabah virus corona menyebar di Kota Daegu Korea Selatan. EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT

Park yang panik mulai menelepon ke otoritas kesehatan dan sempat dikatakan tidak perlu mengambil tes viris corona karena adanya antrian panjang di pusat-pusat tes sehingga meningkatkan risiko tertular virus. Selain itu, gejalanya juga dianggap tidak parah.

Namun, gejala yang dialami Park memburuk dan pada panggilan ketiga pihak berwenang menyuruhnya pergi ke rumah sakit terdekat untuk menjalani tes.

Saat itu ia terpaksa mengantre selama empat jam meskipun ia tiba pagi hari. Setelah 30 menit mengantre, Park mengalami dispnea atau sesak nafas lalu pingsan dengan kepala membentur lantai. Ia pun dirawat karena cedera kepala dan kemudian diuji untuk virus corona.

Halaman:
Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com