Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2020, 06:15 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Wabah virus corona yang telah menyebar ke berbagai negara tak bisa dimungkiri menimbulkan kekhawatiran pada banyak orang.

Inilah yang kemudian membuat orang-orang di seluruh dunia berlomba menyimpan barang-barang, mulai dari masker, bahan makanan, hingga tisu toilet, apalagi kasus virus corona yang terus meningkat.

Namun, terlepas dari fakta bahwa kita terpapar virus corona atau tidak, ada hal-hal penting yang perlu disiapkan.

"Simpan persediaan air dan makanan untuk dua minggu," saran situs darurat dan persiapan bencana Departemen Keamanan AS, ready.gov.

Baca juga: Kiat Bersihkan Rumah demi Terhindar dari Virus Corona

Situs ini juga menyarankan pemeriksaan berkala terhadap obat resep untuk memastikan pasokan selalu ada dan memastikan obat tanpa resep, seperti obat penghilang rasa sakit, batuk, dan obat flu selalu tersedia di rumah.

Selain itu, American Red Cross merekomendasikan agar kita memiliki peralatan P3K di rumah untuk mengobati cedera umum, termasuk luka, goresan, bengkak, keseleo, tegang, dan banyak lagi.

"Saat ini, orang-orang melakukan hal-hal yang sangat konyol," kata Regina Phelps, perencana pandemi dan pakar manajemen krisis kepada CNBC Make It.

Baca juga: Di Tengah Wabah Corona, Amankah Pakai Jasa Antar Makanan?

Selama dua dekade sebagai perencana mengatasi pandemi, Phelps mempelajari bahwa saat ini orang ataupun perusahaan tidak membuat rencana kebutuhan, "respons alami" mereka yaitu membeli barang yang tidak diperlukan dan akhirnya tidak dipakai.

Itu bisa mengeluarkan banyak biaya yang sebenarnya tidak perlu.

Phelps, pendiri Emergency Management and Safety Solutions di San Francisco, mengatakan, banyak orang sering membuang uang mereka untuk membeli beberapa barang ini:

1. Makanan yang tidak biasa kita konsumsi

Menurut Phelps, banyak orang tanpa rencana atau daftar belanjaan memasukkan makanan yang biasanya justru tidak mereka konsumsi ke dalam troli agar merasa lebih aman.

"Saya tinggal di negara gempa sekarang dan saya akan melihat persediaan gempa bumi orang-orang dan berkata, 'Apa kamu benar-benar suka sup daging sapi kalengan?'"

"Sebagian besar orang akan berkata 'Tidak'," kata Phelps.

"Belilah makanan yang benar-benar akan dimakan. Bukan barang yang hanya karena ada di sana dan kita berpikir, 'Mungkin ini akan baik.' Yang kita perlukan hanyalah memiliki kebutuhan dasar," imbuhnya.

Baca juga: Social Distancing Efektif Cegah Penyebaran Corona, Bagaimana Caranya?

2. Masker

"Semua orang berpikir, 'Saya butuh masker,'" kata Phelps.

Namun, kenyataannya adalah, jika kita tidak sakit, atau sedang merawat seseorang yang sakit, atau terbang dengan pesawat, kita tidak perlu memakainya.

"Percayalah, itu tidak perlu," ujarnya.

3. Perlengkapan pembersih mewah

Phelps mengatakan, kebanyakan orang menjadi kalap dengan membeli segala macam persediaan pembersih, tisu, dan pembersih tangan khusus untuk memerangi penyebaran virus.

"Kita tidak dapat menemukan hal-hal seperti alkohol atau tisu disinfektan karena orang-orang sedang panik," katanya.

Akan tetapi, dia mengatakan, yang kita butuhkan hanyalah pemutih dan sabun tangan untuk membersihkan dan mendisinfeksi benda-benda di rumah kita.

"Pemutih sangat murah. Kita dapat menggunakannya di kamar mandi dan pada gagang pintu dan hal semacam itu. Jadi kita tidak benar-benar membutuhkan barang pembersih mewah."

Baca juga: Kiat Bersihkan Rumah demi Terhindar dari Virus Corona

4. Filter udara

Saat beberapa orang merekomendasikan pelembap udara atau filter HEPA untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi risiko penularan virus corona, menurut Phelps, perangkat mahal tidak diperlukan.

"Sebagian besar filter udara tidak memiliki mikron khusus untuk benar-benar membunuh virus dan itu tidak akan membantu," katanya.

Baca juga: Seberapa Mematikan Infeksi Virus Corona?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com