KOMPAS.com - Ketika merasakan gejala seperti berkeringat, sulit bernapas, mulut kering, jangan langsung berkesimpulan itu adalah gejala virus corona.
Sebab, kamu bisa saja yang kamu alami adalah serangan panik (panic attack).
Munculnya kepanikan di tengah wabah virus corona adalah hal yang memang bisa terjadi. Sebab, kita semua berada pada masa penuh dengan infomasi tentang hal-hal yang terjadi dan akan terjadi selanjutnya.
Baca juga: Rasa Panik dan Khawatir Bisa Lemahkan Kekebalan Tubuh
Kita mungkin dengan mudah mengenali rasa kekhawatiran kita akan virus corona, namun belum tentu kita bisa dengan mudah mengidentifikasi tanda-tanda fisik dari serangan panik, yang sayangnya, memang mirip dengan gejala virus corona.
Ini bisa menjadi sebuah siklus. Kita takut pads virus corona, tubuh akan memprosesnya dan mengeluarkan gejala mirip virus corona, yang nanti akan kamu simpulkan sebagai gejala virus corona, kondisi ini akan memicu gejala kepanikan yang lebih parah, dan begitu seterusnya.
Beberapa gejala awal virus corona antara lain demam, batuk kering, sulit bernapas, dan sakit tenggorokan.
Sementara gejala serangan panik menurut National Health Service (NHS):
- Detak jantung yang berdetak kencang.
- Pusing.
- Berkeringat.
- Mual.
- Nyeri dada.
- Sesak nafas.
- Gejolak panas.
- Menggigil.
- Kesemutan.
- Mulut kering.
- Sering ingin pergi ke toilet.
- Telinga berdenging.
- Perasaan takut atau takut sekarat.
- Perut terkocok.
- Jari-jari kesemutan, hingga
- merasa seperti tidak terhubung dengan tubuh.
Baca juga: Tak Perlu Panik Berlebih, Simak Tips Cegah Infeksi Covid-19
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.