Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2020, 23:58 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mencuci tangan adalah salah satu cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Namun tahukah kamu, cincin dan jam tangan yang biasa kita pakai setiap hari dapat menghambat langkah-langkah hidup bersih?

Sebuah studi tahun 2018 dari peneliti di Georgia State University menemukan, ketika penyedia layanan kesehatan mengenakan cincin saat bekerja, area di mana cincin menempel di kulit memungkinkan bakteri berkembang di sana.

Baca juga: Wabah Virus Corona dan Kekuatan Cuci Tangan

Mereka juga menemukan, orang yang tidak memakai cincin dan mencuci tangan dengan benar mampu membunuh lebih banyak bakteri daripada mereka yang memakai cincin.

Pembersih tangan atau hand sanitizer juga kurang efektif jika kita memakai cincin.

Studi tahun 2003 mengungkap, perawat yang mengenakan cincin dan menggunakan hand sanitizer, tisu pembersih, atau mencuci tangan dengan sabun antimikroba memiliki lebih banyak bakteri daripada mereka yang tidak memakai cincin dan melakukan prosedur kebersihan serupa.

Bukan cuma melepas cincin, namun juga membersihkannya.

Melepaskan cincin atau jam tangan untuk mencuci tangan kita dan kemudian memasangnya kembali juga menghalangi terbunuhnya kuman. 

"Jika cincin terkontaminasi dan kita memakainya lagi setelah mencuci tangan, kita telah mengontaminasi ulang tangan kita."

Demikian kata Lucy Wilson, profesor di departemen pelayanan kesehatan darurat di University of Maryland Baltimore County kepada HuffPost.

"Jika kita tidak berniat mendisinfeksi cincin, kita tidak harus melepasnya dan mengenakannya kembali."

Jika kita tidak dapat melepas cincin dari tangan, sejarawan perhiasan, Elizabeth Doyle mengatakan kepada HuffPost, pemakai perhiasan harus mencuci cincin dengan air panas dan sabun untuk mendisinfeksi cincin tanpa merusaknya.

Baca juga: 7 Cara Cuci Tangan untuk Antisipasi Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com