"Kekuatan" Berpikir Positif di Tengah Wabah Virus Corona

KOMPAS.com - Menghadapi pandemi virus corona tentu membuat setiap orang cemas, dan tak jarang terus memikirkannya.

Namun, -ternyata, berpikiran positif tetap diperlukan untuk bisa melewati masa krisis ini.

Faktanya, berpikir positif adalah sumber daya utama bagi manusia selama menghadapi sebuah krisis, termasuk menghadapi pandemi virus corona saat ini.

Baca juga: Wabah Corona, Nenek 100 Tahun Rayakan HUT dari Balik Kaca Jendela

Sebab, berpikiran positif dapat memberikan efek yang baik bagi tubuh, antara lain:

1. Mempercepat pemulihan kardiovaskular

Penelitian telah menunjukkan, ketika mengalami emosi positif di balik peristiwa yang membuat stres, kita bangkit kembali dengan lebih cepat dan memiliki waktu pemulihan kardiovaskular yang lebih cepat.

Pemulihan kardiovaskular adalah detak jantung yang lebih rendah dan tekanan darah yang lebih stabil. Kondisi ini salah satunya bisa diraih dengan berupaya menjadi positif.

2. Meningkatkan kekebalan tubuh

Sebuah penelitian dengan orang-orang yang sengaja terinfeksi virus influenza dan rhinovirus mengungkap, mereka yang memiliki emosi lebih positif lebih mungkin melawan gejala-gejalanya.

Baca juga: Terimbas Wabah Corona, Saya Terpaksa Batalkan Pernikahan

Diungkap pula, orang yang memiliki emosi positif lebih rendah ternyata 2,9 kali lebih mungkin terkena penyakit pernapasan.

3. Membuat bisa berpikir lebih jernih

Cara kita merasakan memengaruhi cara kita berpikir.

Emosi positif meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, serta bagaimana menilai sebuah masalah, pengambilan keputusan, fleksibilitas kognitif, dan kreativitas.

Tetap positif akan membantu orang dewasa dan bahkan anak-anak menjadi lebih baik dalam menyelesaikan semua masalah yang sedang dihadapi saat ini.

Baca juga: Cara Mengatasi Cemas Berlebih karena Wabah Corona

Misalnya, mencari tahu platform teknologi baru untuk bekerja dan sekolah dari rumah.

Di ujung setiap badai pasti muncul pelangi. Kita justru harus bertanggung jawab atas kesehatan mental, sehingga bisa keluar dari pengalaman ini bersama-sama.