Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/03/2020, 10:22 WIB

KOMPAS.com -  Italia memiliki kasus infeksi Covid-19 terbanyak kedua di dunia, yaitu 27.980 kasus --kedua setelah China-- dan hampir 2.000 orang meninggal dunia. Saat ini para peneliti sedang mempelajari alasannya.

Salah satu yang diduga menjadi penyebab cepatnya penyebaran virus corona di negara pizza ini adalah orang Italia biasanya hidup multi-generasi, di mana orang muda dan lansia hidup dalam satu rumah dan sering menghabiskan waktu bersama.

Temuan itu ditulis dalam makalah baru yang diterbitkan di Open Science Framework oleh para peneliti di University of Oxford.

Makalah itu menuliskan, Italia memiliki salah satu populasi penduduk tertua di dunia --23,3 persen orang berusia di atas 65 tahun-- dan di banyak rumah tangga, lintas generasi hidup bersama atau berdekatan dan sering berinteraksi.

"Sangat jelas perkembangan dan dampak pandemi ini mungkin sangat terkait dengan komposisi demografis populasi, khususnya struktur usia populasi," tulis peneliti.

Baca juga: Bantuan untuk Wabah Virus Corona, China Kirim Pakar Medis ke Italia

Penulis penelitian menyebut, orang berusia muda dapat terinfeksi tanpa menunjukkan gejala dan menularkan kepada orang yang lebih tua, serta sering bepergian,  dapat menyebarkan virus lebih jauh di negara itu.

Itu sebabnya membuat jarak sosial atau social distancing menjadi lebih penting, terutama kita berbicara tentang kontak antar generasi, menurut peneliti.

Kendati demikian, daerah yang memiliki populasi orang tua dalam jumlah banyak tidak menjamin sebuah bencana akan terjadi.

Jepang menggunakan pengujian awal ekstensif dan kontrol perjalanan yang ketat sejak dini dan hanya melaporkan 814 kasus virus corona serta 24 kematian, kendati 28 persen populasi berusia di atas 65 tahun.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke