Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkacalah dari Angka Kematian akibat Virus Corona di Italia

Kompas.com - 20/03/2020, 09:12 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bertambahnya korban yang terinfeksi virus corona di banyak negara di dunia membuat siapa pun menjadi kian khawatir. Terutama ketika dihadapkan pada angka kematian para korban.

Namun, ada satu temuan yang perlu pula diperhatikan.

Baca juga: Mengapa Korban Meninggal Infeksi Corona di Italia Sangat Banyak

Di Italia, negara dengan jumlah kasus terbesar setelah China, 99 persen angka kematian dialami oleh pasien yang memiliki penyakit penyerta.

Data itu ditemukan lewat sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional Italia.

Riset dilakukan terhadap 355 kasus kematian, mengungkap, hanya tiga dari jumlah tersebut (0,8 persen) yang bersih dari penyakit sebelum terinfeksi.

Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian, Bagaimana Mencucinya?

Hampir setengah dari mereka atau 48,5 persen, sudah memiliki tiga atau lebih masalah kesehatan sebelum didiagnosis terinfeksi Covid-19.

Sebanyak 25,6 persen lainnya memiliki dua penyakit lain, sedangkan 25,1 persen lainnya memiliki satu penyakit lain.

Baca juga: Meghan dan Harry Mulai Perangi Penularan Virus Corona Pakai Instagram

Temuan penelitian ini sejalan dengan temuan sebelumnya bahwa orang dengan penyakit penyerta lebih berisiko meninggal ketika terjangkit virus corona.

Berdasarkan hasil penelitian, masalah kesehatan paling umum di Italia adalah tekanan darah tinggi (76,1 persen), penyakit jantung (35,5 persen),  dan diabetes (33,0 persen).

Meski begitu, para peneliti belum menemukan alasan mengapa orang-orang dengan tekanan darah tinggi lebih rentan terhadap virus corona.

Berdasarkan temuan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, perlu lebih banyak data tersedia untuk menyelidiki temuan ini dengan benar.

Penyakit ini tergolong umum dan terjadi pada periode yang panjang.

Belum jelas apakah tekanan darah tinggi secara langsung meningkatkan risiko fatal Covid-19, atau apakah data itu muncul karena begitu sering dan sudah sangat umum hipertensi terjadi di kalangan orangtua.

Baca juga: Sakit Perut, Tanda Awal Terinfeksi Virus Corona?

Sementara, berdasarkan sebuah penelitian di jurnal Immunology Research, tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan tingkat rendah pada bagian dalam pembuluh darah.

Selain itu, juga terjadi kerusakan dalam merangsang respons dari sistem kekebalan tubuh.

Artinya, ketika harus menanggapi ancaman nyata seperti infeksi virus, ada risiko besar untuk tubuh bereaksi berlebihan.

Reaksi kekebalan tubuh dapat menyebabkan sepsis atau kegagalan organ, yang sering berakibat fatal dan diketahui sebagai penyebab kematian di antara pasien virus corona.

Seorang ahli perawatan kritis yang bekerja di Beijing, Du Bin, mengatakan kepada Bloomberg, dari apa yang diberitahu oleh dokter lain dan data yang didapatkannya, hipertensi memang merupakan faktor bahaya utama dibandingkan penyakit penyerta lainnya.

"Meskipun belum ada penelitian yang diterbitkan tentang itu, kami meyakini hipertensi bisa menjadi faktor penting dalam menyebabkan kondisi pasien memburuk, yang mengarah ke prognosis buruk," kata dia.

Baca juga: Virus Corona pada Wanita Hamil Tak Terbukti Bisa Menular ke Bayinya

Penelitian di Italia juga menemukan, usia rata-rata orang yang meninggal akibat virus di Italia adalah 79,5 tahun.

Dari catatan itu, jumlah rata-rata pasien perempuan lebih tinggi daripada pasien laki-laki.

Itu juga konsisten dengan temuan sebelumnya dari seluruh dunia bahwa orangtua lebih rentan terhadap penyakit.

Populasi warga usia lanjut di Italia adalah yang kedua terbesar di dunia setelah Jepang.

Selain itu, negara itu sejauh ini memiliki jumlah kasus terbanyak di Eropa, dengan lebih dari 35.000 kasus, dan lebih dari 2.900 kematian.

Tingginya angka tersebut membuat Pemerintah Italia menerapkan kebijakan lockdown sejak 8 Maret lalu.

Masyarakat Indonesia mungkin bisa melihat kasus Italia untuk menghadapi ancaman Covid-19 di Tanah Air.

Kita memang bisa saja terinfeksi lewat cara dan di tempat yang tak terduga, namun tindakan pencegahan selalu bisa kita upayakan.

Mulai dari rutin mencuci tangan dengan benar, membatasi aktivitas sosial di luar rumah, hingga menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com