Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown karena Virus Corona Sebenarnya Seperti Apa?

Kompas.com - 20/03/2020, 15:32 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Dari total jumlah tersebut, responden yang berusia di bawah 18 tahun memiliki tingkat stres yang paling rendah.

Para ahli mengemukakan, hal ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, tingkat penularan dan kematian akibat COVID-19 untuk rentang usia tersebut tergolong rendah. Kedua, minimnya paparan terhadap virus akibat kebijakan karantina dari negara.

Sementara itu, tingkat stres paling tinggi, tercatat pada responden berusia 18-30 tahun serta yang berusia di atas 60 tahun.

Tahukah apa faktor utama orang berusia 18-30 tahun memiliki tingkat stres yang tinggi terkait corona?

Menurut penelitan tersebut, hal ini disebabkan karena mereka secara mudah mendapatkan informasi mengenai penyakit ini dari media sosial, yang sifatnya mudah memicu stres.

Sementara itu pada orang berusia di atas 60 tahun, tingginya tingkat stres disebabkan oleh statistik penyakit yang menyebutkan bahwa lansia lah yang paling rentan tertular dan lebih berisiko mengalami keparahan kondisi, apabila tertular.

Baca juga: Ikuti Protokol Penanganan Corona Ini, Jangan Langsung ke RS Rujukan

Selain dampak secara mental, kebijakan lockdown juga berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan setempat.

Di Tiongkok, misalnya. Saat Provinsi Hubei mengalami lockdown, pemerintah setempat mengirim ribuan tenaga medis ke area tersebut untuk bisa menangani para pasien COVID-19 sebelum virus menyebar lebih jauh.

Akibatnya, tenaga medis di daerah lain berkurang, dan menyebabkan perawatan di fasilitas kesehatan tidak bisa berjalan seefektif biasanya. Padahal kita tahu, COVID-19 bukanlah satu-satunya penyakit yang saat ini ada di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com