Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Klorokuin untuk Obati Virus Corona Bisa Berbahaya bagi Anak

Kompas.com - 21/03/2020, 09:59 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Chloroquine atau klorokuin, obat anti-malaria yang dicek oleh Presiden AS, Donald Trump untuk uji klinis dalam melawan virus corona dapat mematikan bagi anak-anak.

Demikian menurut sebuah keluarga di Oklahoma, AS, yang mengatakan putri mereka meninggal karena meminumnya.

Lana dan Steve Ervin dari Tulsa kehilangan anak mereka, Ashley, setelah anak mereka tidak sengaja menelan apa yang diyakini sebagai pil klorokuin 37 tahun lalu.

Baca juga: Simpang Siur Klorokuin dan Kina untuk Obati Corona, Ini yang Harus Anda Tahu

Mereka mengatakan kepada The Oklahoman, masyarakat harus waspada terhadap efek samping obat yang berpotensi mematikan.

"Kita harus memberi tahu orang-orang ini berbahaya," kata Lana.

"Ketika saya pertama kali mendengar mereka mengatakannya, saya pikir saya perlu memberi tahu orang lain."

Kembali pada tahun 1983, tanpa diketahui Ashley menemukan obat anti-malaria, yang tersimpan di laci kamar mandi.

Steve telah menggunakan obat untuk menangkal malaria pada perjalanan misi ke negara-negara asing.

Baca juga: Avigan Favipiravir, Obat Flu Jepang yang Disebut Efektif Hadapi Corona

Lana mengatakan, dia tidak bermaksud mencegah orang minum obat anti-malaria jika peneliti membuktikan itu dapat memerangi virus corona.

"Semoga itu benar-benar melayani pengobatan Covid-19," katanya kepada surat kabar itu.

"Tapi orang tua, kakek dan nenek, semua orang perlu tahu. Itu berbahaya."

"Kami telah diingatkan betapa berbahayanya obat anti-malaria pada saat itu," kata Lana.

"Saya percaya itu perlu peringatan yang kuat ketika diberikan untuk Covid-19, karena saya yakin orang-orang yang akan mendapatkannya mungkin berusaha sembuh di rumah, bukan dengan perawatan di rumah sakit."

"Jika mereka di rumah, mereka mungkin memiliki anak di sana yang bisa meminum obat tersebut."

Sebagai catatan, klorokuin bukan termasuk golongan obat yang dijual bebas, melainkan hanya bisa dibeli dengan resep dokter.

Baca juga: Vaksin Flu, Bisakah Tangkal Virus Corona?

Scott Schaeffer, direktur pelaksana Oklahoma Center for Poison and Drug Information, mengatakan kepada The Oklahoman bahwa hydroxychloroquine juga sedang ditinjau sebagai pengobatan Covid-19 yang potensial.

Hydroxychloroquine cenderung ditoleransi lebih baik daripada chloroquine, tetapi perlu waspada akan keduanya.

"Hydroxychloroquine tidak seburuk itu, tetapi masih harus berhati-hati untuk menjauhkannya dari jangkauan anak-anak, karena dapat memiliki efek yang sangat mirip chloroquine," kata Schaeffer.

Baca juga: Ini Sebabnya Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com