KOMPAS.com - Chloroquine atau klorokuin, obat anti-malaria yang dicek oleh Presiden AS, Donald Trump untuk uji klinis dalam melawan virus corona dapat mematikan bagi anak-anak.
Demikian menurut sebuah keluarga di Oklahoma, AS, yang mengatakan putri mereka meninggal karena meminumnya.
Lana dan Steve Ervin dari Tulsa kehilangan anak mereka, Ashley, setelah anak mereka tidak sengaja menelan apa yang diyakini sebagai pil klorokuin 37 tahun lalu.
Baca juga: Simpang Siur Klorokuin dan Kina untuk Obati Corona, Ini yang Harus Anda Tahu
Mereka mengatakan kepada The Oklahoman, masyarakat harus waspada terhadap efek samping obat yang berpotensi mematikan.
"Kita harus memberi tahu orang-orang ini berbahaya," kata Lana.
"Ketika saya pertama kali mendengar mereka mengatakannya, saya pikir saya perlu memberi tahu orang lain."
Kembali pada tahun 1983, tanpa diketahui Ashley menemukan obat anti-malaria, yang tersimpan di laci kamar mandi.
Steve telah menggunakan obat untuk menangkal malaria pada perjalanan misi ke negara-negara asing.
Baca juga: Avigan Favipiravir, Obat Flu Jepang yang Disebut Efektif Hadapi Corona
Lana mengatakan, dia tidak bermaksud mencegah orang minum obat anti-malaria jika peneliti membuktikan itu dapat memerangi virus corona.
"Semoga itu benar-benar melayani pengobatan Covid-19," katanya kepada surat kabar itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.