Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ribu Alat Rapid Test Corona Masuk Indonesia, Ini Cara Kerjanya

Kompas.com - 21/03/2020, 13:50 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Jika hasil rapid test positif, maka orang tersebut perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut lagi menggunakan pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung. Hasil swablah yang bisa dijadikan pegangan seseorang positif atau negatif Covid-19.

 

Hal yang perlu diperhatikan seputar hasil rapid test

Rapid test memang bisa berperan sebagai langkah penyaringan, untuk mempercepat deteksi infeksi virus corona.

Meski begitu, ada hal yang perlu diperhatikan. Hasil rapid test, tidak 100% akurat. Masih ada faktor-faktor lain yang bisa membuat alat ini mengeluarkan hasil false negative atau negatif palsu.

Medical editor SehatQ, dr. Anandika Pawitri mengemukakan bahwa rapid test dengan metode antibodi ini merupakan tindakan skrining dan bukan konfirmasi.

Untuk bisa memastikan status positif corona, pemeriksaan menggunakan swab harus tetap dilakukan. Mengapa begitu?

“Saat alat itu membaca bahwa di tubuh kita ada IgG dan IgM yang terbentuk, itu artinya ada dua hal. Pertama, dia memang terinfeksi corona, atau kedua, dia bisa aja cross reaction antibody dengan virus lain,” ungkapnya.

Ia menambahkan, hasil pemeriksaan rapid test tersebut negatif juga bisa disebabkan karena antibodi Covid-19, belum terbentuk di tubuh kita.

Jadi, bisa saja Anda melakukan pemeriksaan di waktu yang kurang tepat, karena antibodi belum terbentuk, padahal virus tersebut sudah ada di dalam tubuh.

Terakhir, dr. Anandika menambahkan bahwa karena virus ini masih baru, masih banyak sifat-sifatnya yang belum diketahui secara jelas, termasuk waktu terbentuknya antibodi setelah paparan terjadi.

Sehingga, meskipun setelah Anda melalui prosedur rapid test dan mendapatkan hasil yang negatif, tetaplah menjalani karantina mandiri dan melakukan social distancing, selama setidaknya 14 hari. Apalagi, jika Anda mengalami gejala-gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas.

Baca juga: Avigan Favipiravir, Obat Flu Jepang yang Disebut Efektif Hadapi Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com