KOMPAS.com - Beberapa dari kita mungkin merasa bosan di rumah dan stres dengan berita pandemi virus corona yang terus menelan korban jiwa.
Oleh karena itu, kita akan senang jika melihat teman atau salah satu anggota keluarga kita tinggal tak jauh dari rumah kita.
Lalu kita pun berniat untuk mengunjungi orang yang dekat dengan kita untuk menghilangkan kesepian. Apakah itu berisiko?
Pakar kesehatan menyarankan, demi alasan kehati-hatian, sebaiknya kita tetap berada di rumah.
Melakukan social distancing bukan hanya menghindari bar dan restoran, melainkan juga tinggal di rumah dan tidak mengunjungi teman yang tampaknya sehat.
"Kita bermain dengan api jika mengunjungi teman," kata Jagdish Khubchandani, seorang profesor ilmu kesehatan di Ball State University.
"Pada titik ini, kita harus bertindak seolah semua orang terinfeksi. Kita bisa menjadi risiko bagi diri kita, keluarga kita, teman-teman kita, dan seluruh komunitas."
Khubchandani merujuk pada penelitian baru di China yang menunjukkan bahwa orang yang tidak bergejala adalah justru yang paling banyak menyebarkan Covid-19.
Baca juga: Social Distancing Efektif Cegah Penyebaran Corona, Bagaimana Caranya?
Banyak kasus, kata dia, yang relatif ringan sehingga kita mungkin tidak menyadari kita telah terinfeksi. Bahkan, orang yang terinfeksi bisa jadi baru menunjukkan gejala setelah berminggu-minggu kemudian.
Itulah mengapa sangat penting membuat lingkaran sosial kita sekecil mungkin dan menjadi "anti-sosial" saat ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.