"Sebaliknya, ketika kita terus berkumpul, bahkan dalam kelompok yang sangat kecil, kita berisiko memberi virus satu kesempatan lagi untuk bertahan dalam populasi," kata Hokeness.
Mengapa social distancing begitu sulit "disepakati" sebagian orang?
Jawabannya terletak pada kata sosial dari istilah tersebut, kata Liz Higgins, terapis keluarga dan pendiri Millennial Life Counseling di Dallas.
"Kita adalah makhluk sosial. Kita dibuat untuk terhubung," katanya.
"Ini adalah pengalaman fisiologis kita untuk menginginkan dan mendambakan interaksi dengan orang lain."
"Apa yang disarankan kepada kita saat ini bertentangan dengan hakikat hidup kita. Tentu saja, koneksi digital dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan ini, tetapi tidak sepenuhnya."
Kita bisa saja mengalami fear of missing out (FOMO)--gelisah karena takut ketinggalan informasi dari media sosial dan kecemasan tentang kapan kita dapat melihat teman atau keluarga dekat kita.
Namun, sebaiknya jangan mencoba mengadakan agenda berkumpul di tengah wabah saat ini, baik itu hajatan, kenduri, maupun reuni.
"Saran saya kepada kita semua yang sedang melakukan social distancing adalah menerima fakta bahwa ini sementara," kata Higgins.
"Meskipun kita tidak tahu pasti kapan ini berakhir, kita dapat mengatakan dengan penuh kepastian hal itu akan terjadi, pada titik tertentu."
"Biarkan fakta itu menjadi landasan kita dan buat keputusan sementara ini untuk tetap berada di tempat yang lebih aman."
Jarak sosial bukan berarti kita tidak bisa bersosialisasi. Itu hanya berarti kita harus melakukannya dari rumah untuk sementara waktu.
"Semakin cepat kita dapat mengarantina dan mencegah virus memiliki inang berikutnya untuk menyebar, semakin cepat kita mendapatkan kembali hidup yang normal," kata Hokeness.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.