Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami dan Waspadai "Gaslighting" dalam Hubungan Asmara...

Kompas.com - 22/03/2020, 07:32 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah utas yang dibuat oleh akun Twitter @jerujiemas menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan, beberapa kata kunci yang dibahas dalam utas tersebut sempat masuk ke dalam daftar trending topic Twitter.

Dalam utas dijelaskan adanya sebuah kasus dalam hubungan asmara satu pasangan, yaitu R (perempuan) dengan NC yang mengarah pada "gaslighting".

Selama dua tahun, R disebut menjadi korban pelecehan seksual pasangannya hingga sempat empat kali hamil.

Baca juga: Agar Stres di Kantor Tidak Merusak Hubungan Asmara

Namun, apa sebetulnya yang dimaksud "gaslighting"?

Seperti dijelaskan dalam tulisan Kompas Lifestyle yang dikutip dari Menshealth, istilah gaslighting merupakan bentuk kekerasan mental.

Bentuk kekerasan mental itu berupa berbohong dan memanipulasi seseorang secara psikologi sampai orang tersebut mempertanyakan kewarasannya, dan menerima realitas orang lain.

Kita mungkin tidak menyadari ketika mengalami gaslighting.

Menurut terapis Gottman Mike McNulty, gaslighting bisa merusak kepercayaan diri seseorang, dan apa yang mereka yakini.

Hal ini juga membuat korban mengarahkan dirinya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin dilakukan.

Mereka yang bermental stabil biasanya melakukan gaslighting untuk menutupi situasi tertentu, seperti perselingkuhan.

Tapi, rata-rata hal ini dilakukan oleh orang yang berkepribadian narsis dan sosiopat.

"Mereka berusaha mengendalikan orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka sendiri dengan cara yang manipulatif atau tidak jujur," kata McNulty.

Baca juga: 5 Kebiasaan Baik yang Sering Dianggap Masalah dalam Hubungan

Apa tanda-tanda gaslighting?

1. Sering berbohong

Berbohong adalah tanda pasti adanya gaslighting dalam sebuah hubungan. Tentu saja, orang berbohong karena berbagai alasan.

Mereka yang melakukan gaslighting biasanya berbohong untuk mengubah realitas orang lain.

"Apa pun yang mereka inginkan dari orang itu, mereka akan berbohong untuk mendapatkannya," kata Terapis hubungan, Patricia Pitta.

Para gaslighter biasanya mulai dengan kebohongan kecil, kemudian melakukan kebohongan yang lebih besar.

Ketika mereka tertangkap melakukan kebohongan, bahkan dengan bukti nyata, mereka menolak untuk mengakuinya, dan akan terus menyangkal.

Penyangkalan sedemikian keras sampai kita mempertanyakan ingatan kita, lalu akhirnya percaya pada kebohongan yang dia buat.

2. Bermain-main dengan rasa tidak aman pasangan

Pelaku gaslighting tahu titik kelemahan kita, termasuk rasa tidak aman, kesuksesan, dan kepercayaan kita.

Mereka akan secara konsisten mengkritik hal-hal ini, membuat komentar sinis untuk menyakiti dan mengendalikan kita.

Baca juga: Pahami, 5 Bahasa Cinta demi Kuatkan Hubungan...

Mereka kemudian akan memberitahu kita untuk "menyelesaikannya," sehingga kita berpikir sudut pandang kita adalah hal yang keliru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com