Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2020, 07:52 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak negara menerapkan pembatasan sosial (social distancing) di tengah wabah virus corona yang semakin meluas.

Banyak pula perkantoran yang sudah mulai menjalankan pola work from home alias kerja dari rumah.

Kondisi ini pun memaksa banyak orang untuk berdiam di rumah, dan hanya keluar jika sangat diperlukan.

Bagi beberapa orang, situasi ini perlahan mengganggu siklus harian dan jam tubuh, hingga akhirnya bisa merusak siklus tidur.

Jika kondisi itu terjadi, kita cenderung akan lebih sulit untuk tertidur.

Baca juga: Arnold Schwarzenegger Bagi Tips Olahraga di Tengah Wabah Corona

Padahal, tidur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kewaspadaan, ketahanan emosional, dan tingkat energi. Semuanya adalah yang kita butuhkan saat ini.

Namun, ahli perilaku tidur dan lingkungan dari the Sleep Geek, James Wilson mengingatkan, jangan juga kita terlalu terobsesi dengan tidur ketika menjalani work from home.

Bekerja dari rumah adalah kesempatan untuk menciptakan hari kerja yang sesuai dengan diri kita secara pribadi.

Misalnya, untuk orang-orang yang biasa kerja malam, kerja di siang hari mungkin terasa sulit," kata Wilson kepada Standard.

Kita sebetulnya tak harus selalu mencocokkan rutinitas work from home dengan rutinitas saat di kantor.

Kita bisa sedikit memodifikasinya dan mencari tahu kapan diri kita memiliki performa kerja paling baik.

1. Hindari godaan berbaring seharian

Hindari godaan untuk berbaring sepanjang hari dan membuat setiap hari seolah akhir pekan.

Agar tidak malas, hindari bangun mepet dari jam kerja yang kita tentukan (seperti 5 menit sebelumnya), bersiaplah, mandi, sarapan, dan coba terpapar sinar matahari pagi.

Baca juga: Work from Home, Jangan Malas Gerak, Lakukan Ini agar Tetap Fit!

"Ini penting untuk mengatur jam tubuh," kata Wilson.

2. Hindari bekerja di kamar tidur

Hindari kamar tidur dan hanya gunakan ruangan tersebut untuk tidur, bukan kegiatan lainnya apalagi bekerja.

"Cobalah untuk tidak menjadikan kamar tidur sebagai ruang untuk segala aktivitas," ungkapnya.

Atur pula waktu jeda istirahat di tengah kerja, dan lakukan sesuatu yang membuat fisik dan emosional merasa aman, seperti berjalan kaki di sekeliling atau mencuci piring.

Jika kita tidak terbisa tidur siang, jangan ikuti keinginan tubuh untuk tidur siang.

"Lebih baik kita patuh pada siklus tidur kita yang biasanya. Namun jika waktu kerjamu berubah dari biasanya, misalnya bangun sedikit lebih siang, kamu bisa melakukan penyesuaian," kata Wilson.

3. Atur jam makan

Memasuki waktu malam, hindari makan tiga jam sebelum tidur. Setelah selesai dengan rutinitas, lakukan kegiatan seperti biasa.

Seperti menghapus riasan wajah, mengganti baju, menggosok gigi, dan lainnya.

Baca juga: Work From Home Jangan Kerja Sambil Rebahan

4. Hindari bermain ponsel jelang tidur

Wilson juga menyarankan untuk tidak mengoperasikan ponsel satu jam sebelum tidur agar tidak mengganggu waktu tidur.

Sebab, terbiasa bermain ponsel sebelum tidur secara berkepanjangan bisa menimbulkan kecemasan karena keinginan untuk terus mencari informasi terbaru.

Di samping itu, jangan pula mendiskusikan isu-isu terkini bersama pasangan pada waktu menjelang tidur.

"Berita-berita yang kita baca mungkin menimbulkan efek negatif. Kecemasan karena virus corona bisa menyebabkan kita sulit tidur dan peningkatan denyut jantung."

"Kualitas tidur yang buruk akan membuat kita lebih mudah khawatir. Ini adalah sebuah siklus yang buruk," kata dia.

Fokuslah untuk tidur. Jika kita sulit tidur dalam waktu 30 menit, bangunlah dan lakukan sesuatu.

Baca juga: Cegah Sakit Leher dan Punggung Selama Work from Home

"Mendengarkan sesuatu bisa menjadi ide yang baik. Kita bisa mendengarkan audiobook atau podcast yang bisa membuat pikiranmu melayang," kata dia.

Dengarkanlah sesuatu yang bisa membantu tenang dan menurunkan denyut jantung, demi terhindari dari kecemasan dan stres.

"Kita tidak bisa memaksa tubuh untuk tidur. Satu hari saja siklus rusak tidak akan memberi dampak yang terlalu besar untuk kesehatan kita secara keseluruhan," ucap Wilson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com