Kesalahpahaman paling umum tentang pekerjaan jarak jauh adalah bahwa hal itu memungkinkan kita bermalas-malasan.
Padahal, kemalasan sering kali lebih terkait dengan kepribadian daripada konteks kerja dan di mana pekerjaan dilakukan.
Pekerja jarak jauh yang sukses didorong oleh hasil yang ingin dicapai. Dan, penelitian menunjukkan, gaya ini tidak selalu menjadi contoh keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga.
Nah, mengambil istirahat yang dijadwalkan tidak hanya membuat pikiran segar, tetapi juga memberi sinyal kepada orang lain bahwa kesehatan itu penting.
Baca juga: 5 Tips Agar Tetap Sehat dan Produktif Saat Harus Kerja di Rumah
Jika kita berada dalam masa isolasi bersama dengan anak-anak, perilaku kita pun akan mengajarkan kepada anak tentang seperti apa kehidupan kerja kita.
Jadi, pastikan untuk menanamkan prioritas untuk kesehatan dengan membuat model kerja dan istirahat yang jelas.
Sebagai orang dewasa, kita tahu bahwa penting untuk meluangkan waktu berolahraga dan bergerak.
Lihat saja, anak-anak pun memiliki kegiatan yang dijadwalkan di hari sekolah mereka, melalui istirahat, olahraga, dan mata pelajaran kreatif seperti seni dan musik.
Jika kita menjalani masa isolasi sendiri, penting untuk menjadwalkan aktivitas fisik dan kreatif setiap hari - untuk semua orang.
Jika cuaca memungkinkan, keluar, atau rencanakan untuk melakukan aktivitas fisik. Jika di dalam ruangan, aktivitas yoga, atau video game interaktif bisa menjadi pilihan.
Baca juga: Kerja di Rumah, Tapi Kurang Fokus? Simak Tips Berikut…
Jadikan waktu itu menyenangkan. Yang penting adalah menjadwalkannya.
Waktu berhenti yang ditentukan membantu kita merasa memiliki kendali psikologis atas pekerjaan kita. Ini juga menetapkan batasan dan rasa rutinitas.
Anak-anak yang terbiasa dengan periode waktu, lonceng untuk istirahat dan waktu untuk pulang masih memerlukan struktur dan rutinitas untuk membuat mereka merasa aman.
Perlakukan pula hal yang sama di rumah, terutama selama masa-masa yang tidak pasti ini seperti sekarang.
Untuk anak-anak dan orang dewasa, menetapkan timer dan menetapkan norma bahwa waktu-kerja memiliki awal dan akhir dapat menandakan norma-norma yang akrab di tempat kerja dan sekolah.
Baca juga: Anak yang Terbiasa Kerja di Rumah Lebih Sukses Saat Dewasa
Hal ini -pada gilirannya, akan mengarah pada perilaku yang lebih efektif untuk berbagi ruang bersama.
Nah, selain kelima tips di atas, yang paling penting adalah memiliki dialog terbuka dengan keluarga, teman sekamar, atau siapa pun yang berbagi ruang dengan kita.
Berusahalah cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan berbagai kebutuhan yang muncul saat kondisi itu ada di depan mata.
Percayalah, semua orang merasakan tekanan ketidakpastian; setiap orang ingin hidup terasa senormal mungkin. Bukan begitu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.