Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Sebanyak 20 Vaksin Virus Corona Tengah Dikembangkan

Kompas.com - 23/03/2020, 10:07 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - World Health Organization (WHO) bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan sedikitnya 20 vaksin virus corona yang berbeda.

Beberapa vaksin telah dalam tahap uji klinis pada waktu singkat--hanya 60 hari setelah pengurutan gen.

"Akselerasi proses ini benar-benar dramatis pada apa yang dapat kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, MERS, dan sekarang digunakan untuk Covid-19."

Demikian keterangan Dr Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk program kedaruratan WHO, pada konferensi pers di kantor pusat organisasi di Jenewa, Jumat lalu.

Namun, vaksin masih belum tersedia untuk penggunaan publik, pejabat WHO mengingatkan.

Ilmuwan mengatakan, uji coba klinis dan persetujuan keamanan yang diperlukan untuk mengeluarkan vaksin ke pasar bisa memakan waktu hingga 18 bulan.

Dr Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO, mengatakan alasan perlunya uji coba.

"Hanya ada satu hal yang lebih berbahaya daripada virus jahat, dan itu adalah vaksin yang buruk," katanya.

"Kita harus sangat berhati-hati dalam mengembangkan produk apa pun yang akan kita suntikkan ke dalam sebagian besar populasi dunia."

Ia menambahkan, uji coba manusia pertama pada vaksin yang dimulai minggu ini di AS adalah "hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya".

Ryan mengatakan, vaksin tidak akan bisa dibuat secepat ini jika China dan negara-negara lain tidak berbagi urutan genetik Covid-19 dengan seluruh dunia.

National Institutes of Health telah bekerja cepat dengan perusahaan biotek Moderna untuk mengembangkan vaksin menggunakan urutan genetik dari virus corona.

Uji coba dimulai pada Senin di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Washington.

Uji coba tahap awal, atau fase 1, akan menguji vaksin pada 45 pria dan wanita yang tidak hamil berusia antara 18 - 55 tahun, menurut rincian uji coba di situs NIH.

Setelah vaksin ditemukan, para pejabat WHO mengingatkan rintangan logistik, keuangan, dan etika lain yang akan dihadapi para pemimpin dunia.

"Bahkan jika kita mendapatkan vaksin yang efektif, kita harus memiliki vaksin yang tersedia untuk semua orang. Harus ada akses yang adil dan merata ke vaksin itu untuk semua orang," kata Ryan.

Ryan melanjutkan, dunia tidak akan terlindungi dari virus corona kecuali semua orang divaksinasi.

Tugas selanjutnya adalah bagaimana kita memastikan mendapatkan vaksin itu tepat waktu, mendistribusikan vaksin itu kepada populasi di seluruh dunia, dan meyakinkan orang untuk memperoleh vaksin.

Direktur General WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menghubungi para pemimpin global tentang masalah ini, kata Ryan.

"Pemberian vaksin ini tidak boleh pilih-pilih, misalnya untuk yang kaya saja, tetapi juga bagi mereka yang tidak mampu membelinya," kata Tedros.

"Kita harus menjawab pertanyaan itu sedini mungkin."

Sebagai catatan, virus corona telah menginfeksi lebih dari 245.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan sedikitnya 10.031 orang, menurut data dari Johns Hopkins University.

Wabah itu dimulai di Wuhan, China, pada Desember 2019 dan sejak itu menyebar cepat ke seluruh dunia.

Pada pekan lalu, WHO mengumumkan, wilayah Eropa telah menjadi pusat penyebaran baru virus corona.

Baca juga: Pemerintah China: Vaksin Coronavirus Akan Siap pada Bulan April

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com