Juru bicara Prada mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabat untuk wilayah Tuscany, Italia membantunya menemukan pemasok bahan baku untuk 110.000 masker dan 80.000 masker medis yang dibuat di pabrik di Perugia. Masker tersebut akan menjadi masker medis yang terbuat dari kain bukan tenunan.
Sementara Kering akan mulai membuat masker di workshop mereka segera setelah pemerintah terkait di Italia dan Perancis memberi lampu hijau untuk proses manufaktur dan material mereka.
Adapun juru bicara H&M mengatakan dalam sebuah email bahwa perusahaan tersebut bekerja dengan Uni Eropa untuk menentukan produk mana yang paling dibutuhkan.
Baca juga: Risma Bantu Buatkan Ribuan APD untuk Tenaga Medis yang Tangani Pasien Covid-19
Tetapi jika akan memproduksi masker, mereka akan menggunakan pemasok eksternal yang sudah memproduksi masker dan merupakan pemasok reguler.
"Terlepas dari pemasok mana yang digunakan, kami tentu saja akan mengikuti standar kualitas dan persyaratan yang ditetapkan oleh WHO dan UE," kata juru H&M.
Sementara itu, Zara mengatakan telah bekerja dengan para pakar manufakturnya untuk melihat apakah mereka dapat mengalihkan sebagian manufaktur tekstilnya menjadi “produk kesehatan”.
Selain perusahaan-perusahaan mode tersebut, ada pula desainer asal Amerika Serikat Christian Sirino yang dalam tahap memproduksi masker sesuai standar Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, segera setelah ia memperoleh material dan polanya.
Sementara itu, ia meminta para penjahitnya membuat topeng prototipe dari campuran poli-lycra kapas.
The Times mengatakan, mereka sedang menguji masker tersebut sesuai dengan peraturan gubernur New York.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.