Di tengah penutupan sementara toko, e-commerce bisa menjadi solusi untuk beberapa merek fesyen.
Satu dari tiga orang yang disurvei oleh Coresight menyebut, sehubungan dengan wabah, mereka berencana membeli lebih banyak pakaian secara online daripada yang biasa mereka lakukan.
Meskipun penjualan online dinilai akan meningkat, pengecer memprediksi penjualan di toko menurun.
Baca juga: Seorang Ibu Berbagi Pengalamannya soal Gejala Virus Corona pada Anak
Banyak pengecer menutup toko mereka sampai akhir Maret atau awal April 2020 karena rekomendasi social distancing.
Seruan semacam itu antara lain berlaku di sejumlah negara bagian, seperti New York, California dan Illinois, di mana di sana semua bisnis yang tidak esensial ditutup.
Bahkan, ahli kesehatan masyarakat mengatakan, penutupan itu bisa berlanjut lebih lama.
Akibat ketidakpastian situasi saat ini, beberapa perusahaan footwear kenamaan, termasuk Dick's Sporting Goods, Skechers, dan TJX Co., telah menutup usaha mereka.
Secara global, lebih dari 362.000 orang telah terinfeksi virus corona, dan hampir 15.500 orang meninggal dunia, berdasarkan data Johns Hopkins.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan